Profesor Midian Sirait Tutup Usia

- Editor

Senin, 10 Januari 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tokoh pendidikan, Profesor Midian Sirait (82), meninggal pada Minggu (9/1) di Jakarta. Semasa hidupnya, Prof Midian Sirait tidak hanya dikenal sebagai seorang pakar farmasi, melainkan juga sebagai politisi dan seorang pejuang kelestarian kawasan Danau Toba di Sumatera Utara.

Putra Midian Sirait, Poltak Sirait, mengatakan, almarhum meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, pada Minggu pukul 09.25. Sejak Mei 2009, almarhum sempat dirawat di National University Hospital Singapura, RS Medistra, dan RS Pondok Indah karena masalah gagal ginjal dan komplikasi beberapa penyakit.

Almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Taman Wijaya Kusuma I Nomor 18A, Cilandak, Jakarta Selatan. ”Rencananya almarhum akan dimakamkan di Porsea, Sumatera Utara, Rabu, 12 Januari 2010,” kata Poltak Sirait. Almarhum meninggalkan tiga anak, yaitu Sondang P Sirait (48), Poltak Sirait (47), dan Sinta Sirait (42), serta empat cucu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Semasa hidupnya, almarhum menjadi Guru Besar Ilmu Kimia Bahan Alam Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pernah menerima medali Hermann Tomms dari Perkumpulan Ahli Farmasi Jerman pada tahun 1965.

Almarhum juga sempat menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan dan terkenal dengan kebijakan penetapan daftar obat esensial.

Tidak hanya di bidang farmasi, Midian Sirait juga sempat menjadi anggota Dewan Pembina Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

”Almarhum merupakan tokoh yang sangat sangat dihormati oleh guru karena perhatiannya kepada guru,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistyo.

Mantan Pembantu Rektor Urusan Kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung (1965-1969) tersebut sempat menjadi anggota DPRGR-DPR dan MPR (1968- 1978).

Kecintaannya terhadap Danau Toba di Sumatera Utara membuat almarhum kemudian mendirikan Yayasan Perhimpunan Pecinta Danau Toba. Ia berjuang agar kawasan Porsea terbebas dari pencemaran akibat aktivitas pabrik kertas. (INE/CHE)

Sumber: Kompas, Senin, 10 Januari 2011 | 04:14 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 21 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB