Produsen Sawit Dorong Percepatan

- Editor

Sabtu, 15 November 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah ditantang meningkatkan bauran energi pada bahan bakar minyak, khususnya diesel, menjadi 20 persen pada 2015. Selain turut mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, percepatan itu diharapkan juga menyelamatkan surplus produksi sawit yang permintaannya diprediksi stagnan.


”Tahun 2015, kami tak yakin dengan ekspor. Kami cukup gembira kalau ekspor masih pada level angka yang sama,” kata Darwin Indigo, Ketua Bidang Urusan Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Kamis (13/11), di Jakarta, di sela-sela diskusi Menuju Sektor Kelapa Sawit Indonesia yang Produktif dan Berkelanjutan.

Keresahan produsen sawit disebabkan lesunya perekonomian dunia, terutama negara pasar utama minyak sawit, seperti India, Uni Eropa, dan Tiongkok. Khusus Tiongkok, kelesuan ekonomi diperparah kebutuhan peningkatan impor kedelai untuk pakan ternak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kedelai diproses untuk diambil minyaknya, sedangkan ampas pengolahan diberikan kepada hewan ternak. Masyarakat Tiongkok banyak mengonsumsi minyak kedelai.

Hambatan kebijakan nontarif dalam perdagangan minyak sawit mentah (CPO) di pasar global juga kerap menekan pasar ekspor. Pemberlakuan kebijakan nontarif di beberapa negara pembeli CPO dipicu kekhawatiran pertumbuhan sawit yang terlalu besar. Kebijakan itu diterapkan melalui isu standardisasi dan lingkungan.

Darwin yang juga Direktur Trading Wilmar International menyebutkan, 22 juta ton dari total produksi 31 juta ton CPO di Indonesia ditujukan untuk ekspor. Total produksi itu diprediksi terus meningkat seiring ekspansi lahan dan penanaman sawit 3-5 tahun lalu yang mulai produksi.

”Dengan kondisi global seperti ini, bisa dibayangkan berapa minyak sawit yang harus kami simpan karena tak terserap,” katanya. Selain berdampak terhadap perusahaan, kelesuan penyerapan juga akan berdampak kepada petani mandiri dan petani plasma penyuplai tandan buah segar ke perusahaan. ”Petani mandiri mencapai lebih dari 40 persen yang mengupayakan sawit di Indonesia,” ujarnya.

Ia menyarankan pemerintah bisa mendorong peningkatan penyerapan dengan meningkatkan konsumsi dalam negeri. Itu di antaranya dengan mengonversi minyak sawit menjadi campuran bahan bakar diesel. Rencana penggunaan campuran biodiesel sebesar 20 persen pada 2016 setara dengan 6 juta ton CPO.

Secara terpisah, Ketua Komite Tetap Kerja Sama Internasional Lingkungan Hidup Tiur Romondang mengatakan, peningkatan penyerapan bahan bakar nonfosil bisa dilakukan jika pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak. Selama ini salah satu penyebab bahan bakar nonfosil sulit bersaing adalah karena harga yang tak kompetitif.

Ia juga mengingatkan, peningkatan energi bauran biodiesel tak serta-merta menurunkan emisi Indonesia. ”Bagaimana dengan proses produksi biodiesel, apakah dilakukan secara berkelanjutan dari hulu ke hilir,” tutur Tiur. (ICH)

Sumber: Kompas, 15 November 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB