Prioritaskan Pencegahan Korupsi Sumber Daya Alam

- Editor

Senin, 27 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Indriyanto Seno Adji, Rabu (22/4), di Jakarta, mengatakan, pencegahan korupsi dalam pemanfaatan sumber daya alam memberikan hasil lebih signifikan dibandingkan dengan penindakan. Upaya pencegahan dapat menjamin keuntungan bagi negara serta memperbaiki tata kelola sumber daya alam Indonesia.

Indriyanto mengatakan hal itu saat membuka “Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Koordinasi dan Supervisi atas Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Pertambangan, Kehutanan, dan Perkebunan”. Kegiatan itu dihadiri perwakilan Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung, Banten, dan Bengkulu. Ini menindaklanjuti pencanangan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam yang diikuti lintas kementerian/lembaga pada 19 Maret 2015 di Istana Negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Upaya pencegahan lebih kepada prevensi, bukan detensi. Jangan sampai bertumpu pada operasi tangkap tangan. Itu merupakan langkah terakhir,” katanya.

Perbaikan tata kelola
Indriyanto mengatakan, upaya pencegahan yang dilakukan melalui perbaikan tata kelola dan pengawasan penanggung jawab kebijakan dapat mengembalikan potensi penerimaan negara. KPK mengklaim upaya pencegahan yang dilakukan telah mengembalikan lebih dari Rp 240 triliun pendapatan ke kas negara.

Ini bisa terjadi karena supervisi KPK menunjukkan, dari sekitar 10.000 izin usaha berbagai sektor, sekitar 20 persen tak memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Karena tak memiliki NPWP, perusahaan tidak membayar pajak atas kekayaan alam yang dikeruk.

Dalam kesempatan sama, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan, pembayaran royalti Rp 100 miliar atas aktivitas berbagai pertambangan di daerahnya tak sebanding dengan kerusakan yang diakibatkan. “Kami maksimal mampu membuat jalan berkapasitas 8 ton, eh, yang lewat truk-truk dengan berat 15-20 ton. Baru tiga bulan dibangun, jalan sudah hancur,” katanya.

Ia mengatakan, aktivitas pertambangan hingga saat ini belum membawa kebaikan bagi masyarakat sekitar. Sampai kini, masyarakat di sekitar perusahaan pertambangan tetap miskin.

Ichwan Susanto
Sumber: Kompas Siang | 22 April 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB