Pola DBD Berubah

- Editor

Rabu, 30 Juni 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

1.384 Meninggal akibat Demam Berdarah Dengue

Proporsi usia penderita penyakit demam berdarah dengue kini bergeser. Jika sebelumnya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak, kini lebih banyak mengancam remaja dan dewasa. Tenaga kesehatan perlu mengenali fenomena ini.

Peran tenaga kesehatan, termasuk bidan, penting untuk mengenali gejala penyakit tersebut agar dapat memberikan penanganan yang sesuai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu terungkap dalam jumpa pers memperingati ulang tahun ke-59 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) sekaligus Kampanye Tangani Tepat Demam pada DBD Anak, Selasa (29/6).

Dokter spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RS Cipto Mangukusumo (RSCM) Jakarta, Alan R Tumbelaka, mengatakan, penderita demam berdarah dengue (DBD) yang berusia di atas 15 tahun terus bertambah. Virus dengue disebarkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti.

Mengutip data Kementerian Kesehatan, dia mengungkapkan, pada 1993, penderita usia di atas 15 tahun sekitar 20 persen dan terbanyak pasien berusia 4–14 tahun, yakni sekitar 60 persen. Sisanya, anak usia 1–4 tahun dan anak di bawah satu tahun. Namun, sejak 2003 hingga sekarang, trennya berubah, yakni penderita berusia di atas 15 tahun bertambah lebih dua kali lipat. Adapun penderita berusia 4–14 tahun menyusut. ”Remaja dan dewasa harus lebih berhati-hati. Di RSCM, misalnya, sekarang ahli penyakit dalam mulai banyak terlibat pada kasus demam berdarah. Dulu, lebih banyak dokter anak,” ujarnya.

Dia mengatakan, kesimpulan itu diperoleh berdasarkan statistik dan belum diketahui penyebab perubahan proporsi usia penderita. Tanda-tanda yang dialami pasien tidak terjadi perubahan. Hanya saja, penderita anak biasanya kesulitan mengekspresikan keluhan, berbeda dengan orang dewasa.

Dia mengatakan, tenaga kesehatan harus memahami dengan baik tanda-tanda infeksi virus dengue untuk memberikan konsultasi tepat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus DBD tercatat 137.469 kasus dengan korban meninggal 1.187 jiwa tahun 2008. Sepanjang tahun 2009 jumlah kasus naik menjadi 154.855 kasus dan 1.384 meninggal dunia.

Dalam sambutan Ketua Pengurus Pusat IBI yang dibacakan Bendahara IBI, Tuminah Wiratmoko, terungkap bahwa bidan kerap menjadi garda depan yang sangat dibutuhkan

dalam menghadapi keluhan masyarakat bidang kesehatan. Bidan berperan mendidik dan menyebarkan informasi kepada masyarakat, termasuk dalam usaha menurunkan angka kejadian DBD. (INE)

Sumber: Kompas, Rabu, 30 Juni 2010 | 04:23 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB