Perjalanan Pembuatan Sukhoi Superjet 100

- Editor

Kamis, 24 Mei 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUKHOI Superjet 100 merupakan pesawat penumpang untuk jarak tempuh menengah yang dirancang sejak tahun 2000. Superjet 100 menjadi pesawat penumpang pertama sejak keruntuhan Uni Soviet dan juga merupakan pesawat sipil pertama buatan Sukhoi yang terkenal dengan jet tempurnya.

Biro rancang pesawat itu bermitra dengan berbagai pihak asing dalam pengembangan Superjet 100, termasuk Boeing, di mana sejumlah ahlinya turut serta dalam merancang pesawat tersebut.

Sejumlah pihak asing yang juga mengerjakan Superjet 100 di antaranya adalah perusahaan asal Italia, Finnmeccanica, yang menjadi investor terbesar, perusahaan asal Prancis Snecma untuk mesin dan perusahaan Thales untuk perangkat avionik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, firma asal Jerman Liebherr juga turut dalam pengerjaan sistem pengendalian dan sistem penunjang kehidupan pesawat Superjet 100.

Program pesawat ini sempat tertinggal karena penundaan pengembangan mesin serta sertifikasi.

Superjet 100 melakukan terbang perdananya pada 2008 dan mendapat sertifikasi untuk beroperasi di Rusia pada 2011 dan di Uni Eropa pada Februari 2012.

Kapasitas

Mesin ganda Superjet 100 –yang bisa memuat 100 penumpang– memiliki kecepatan jelajah 828 kilometer per jam dengan jarak jelajah maksimum antara 3.000 hingga 4.500 kilometer dengan muatan penuh, tergantung kapasitas tempat duduk.

Pesawat tersebut dibuat dengan tujuan untuk menggantikan pesawat Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 dan bersaing dengan pesawat penumpang dari perusahaan asal Brazil, Embraer E-Jets dan perusahaan asal Kanada, Bombardier CRJ dengan menawarkan alternatif yang lebih murah dari keduanya sebanyak 35 juta dolar AS per unit.

Pesawat tersebut terjual secara lambat namun berkesinambungan di pasar yang amat berkompetisi, di mana Maskapai Aeroflot asal Rusia mengoperasikan sebanyak tujuh unit dan maskapai asal Armenia, Armavia sebanyak satu unit.

Hingga kini, tidak ada satu pun maskapai yang menghentikan pengoperasian Sukhoi Superjet 100 setelah terjadinya kecelakaan pesawat sejenis di Indonesia pada Rabu lalu.

Sebelum kecelakaan terjadi, Sukhoi mendapat pesanan Superjet 100 sebanyak 100 unit termasuk dari maskapai Rusia Transaero.

Hingga kini, belum ada keterangan apakah sejumlah konsumen berniat menarik pesanan mereka. (ant-24)

Sumber: Suara Merdeka, 14 Mei 2012

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB