Perempuan Peneliti Makin Diperhitungkan Dunia

- Editor

Kamis, 3 April 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perempuan peneliti asal Indonesia makin diperhitungkan dunia. Ini, antara lain, setelah lima perempuan peneliti Indonesia berhasil meraih penghargaan internasional dalam 11 tahun penyelenggaraan For Women in Science L’Oreal-UNESCO di Indonesia.

”Minat perempuan peneliti sudah meningkat, tetapi kita harus terus mendorong agar perempuan peneliti terus berkarya,” kata Arief Rachman, Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, dalam acara Kick Off For Women In Science (FWIS) 2014, di Jakarta, Rabu (2/4).

Arief mengatakan, perempuan peneliti Indonesia mampu unjuk gigi di tingkat internasional, mewakili benua Asia Pasifik. Pada penyelenggaraan FWIS kurun 2004-2013, lima perempuan peneliti muda dari Indonesia berhasil mendapatkan L’Oreal-UNESCO Fellowship International.
Lima benua

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam L’Oreal-UNESCO Fellowship International setiap tahun dipilih 15 perempuan peneliti berusia maksimal 35 tahun mewakili lima benua untuk mendapatkan dana penelitian 40.000 dollar AS atau sekitar Rp 452 juta. Setidaknya sudah 1.600 peneliti muda dunia mendapatkan dukungan dana penelitian internasional ini.

Di tingkat nasional, perempuan peneliti dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian berusia maksimal 37 tahun juga mendapatkan dukungan dana penelitian Rp 80 juta. Sudah ada 30 perempuan peneliti yang berprestasi dan lima di antaranya mampu meraih penghargaan internasional.

Kelima perempuan peneliti Indonesia yang berhasil unjuk prestasi di L’Oreal-UNESCO tingkat internasional, yakni Ines Irene Caterina Atmosukarto (2004), peneliti LIPI bidang mikrobiologi; Fenny Martha Dwivany (2007), peneliti Institut Teknologi Bandung yang meneliti pengontrolan pematangan pisang; dan Made Tri Ari Penia Kresnowati (2008), peneliti dari ITB soal teknologi bioproses untuk pengembangan sel punca. Selain itu, Sidrotun Naim (2012) dengan penelitian penyakit udang; serta Sri Fatmawati, peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember tentang spesies laut spons untuk senyawa obat malaria, infeksi kanker, dan alzheimer.

Agus Subekti, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud, mengatakan, perguruan tinggi memiliki potensi melahirkan perempuan peneliti karena ada lebih dari 70.000 perempuan yang menjadi dosen atau 39 persen dari total dosen di perguruan tinggi.

Endang Sukara, panel juri Life Science, mengatakan, Indonesia harus menyinergikan kebijakan politik dan investasi dengan mengacu pada penelitian ilmuwan. ”Perlu perbaikan penghargaan pada peneliti supaya mereka makin bergairah melakukan penelitian,” kata Endang.

Melanie Masriel, Kepala Komunikasi PT L’Oreal Indonesia, mengatakan, komitmen untuk memajukan perempuan peneliti telah berdampak signifikan untuk menginspirasi munculnya perempuan muda peneliti di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pada tahun ini, FWIS nasional membuka pendaftaran hingga 1 Agustus. (ELN)

Sumber: Kompas, 3 April 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB