Peran Teknologi Diperlukan untuk Ungkap Peradaban

- Editor

Senin, 28 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu temuan artefak pada situs Mataram Kuno di Temanggung, Jawa Tengah, berupa biji kopi yang terbakar. Peran teknologi dibutuhkan untuk mengungkap penanggalan sejarah peradaban terkait komoditas kopi ini.

“Pengetahuan sejarah peradaban yang lengkap sangat dibutuhkan masyarakat. Bantuan teknologi untuk mengungkap berbagai artefak pada masa lalu sangat diperlukan,” kata arkeolog Hasan Djafar (75) dari Universitas Indonesia, Minggu (27/3), di Jakarta.

Salah satu situs Mataram Kuno yang ditemukan dan diteliti sejak sekitar 2007 hingga sekarang berada di Dusun Liyangan, dekat lokasi wisata Umbul Jumprit di Temanggung. Masyarakat di sekitar situs bersejarah Mataram Kuno mengaitkan berbagai hal, termasuk kemungkinan pada masa Kerajaan Mataram Kuno antara abad ke-6 dan ke-9 Masehi itu kopi sudah dibudidayakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masyarakat setempat diharapkan bergairah kembali memproduksi kopi asli Temanggung. Selama ini Temanggung dikenal dengan hasil budidaya tembakau.

Menurut Djafar, sejarah peradaban Mataram Kuno di Temanggung juga menunjukkan kemakmuran, di antaranya terlihat dari kemampuan mengembangkan seni berwujud candi. Contohnya, Candi Pringapus, yang terletak di Desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, tidak jauh dari situs Liyangan.

Candi Pringapus diperkirakan dibangun pada 850 Masehi sebagai candi Hindu Syiwa. Kompas mengikuti ritual prosesi ruwatan untuk menggairahkan produk kopi di Candi Pringapus pada 19 Maret 2016. Bangunan candi itu kini masih kokoh tegak berdiri, tetapi pada bagian atas candi itu sudah tidak ada lagi.

Warga setempat, Marsudi, mengatakan, peradaban Mataram Kuno memiliki lokasi di antara lereng Gunung Sumbing dan Sindoro tentu dengan pertimbangan kuat. Bisa jadi karena wilayah menghasilkan komoditas penting, seperti kopi.

“Setidaknya pemahaman searah ini dapat menumbuhkan kembali gairah memproduksi komoditas pada primadona, di antaranya kopi,” kata Marsudi, yang kini merintis pengolahan kopi asli Temanggung. (NAW)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Maret 2016, di halaman 12 dengan judul “Peran Teknologi Diperlukan untuk Ungkap Peradaban”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB