Pengembangan Penelitian; Anggaran Masih Belum Menjanjikan

- Editor

Selasa, 3 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penelitian yang bermutu dan sesuai kebutuhan industri dan masyarakat merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan daya saing bangsa di tengah kancah global. Namun, upaya riset yang menghasilkan inovasi dan mendorong daya saing bangsa justru belum didukung anggaran yang menjanjikan.

Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti), dalam acara coffee morning bertajuk “Refleksi Satu Tahun Program dan Kinerja Kemristek dan Dikti” di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan, belanja riset Indonesia baru sebesar 0,09 persen dari produk domestik bruto (PDB). Belanja riset di Malaysia sudah mencapai 1 persen, sedangkan Thailand sekitar 0,2 persen. Sekitar 74 persen anggaran penelitian di Indonesia masih mengandalkan dari APBN, sisanya dari luar negara.

Di tengah minimnya anggaran riset, Kemristek dan Dikti berupaya meningkatkan riset untuk menghasilkan publikasi ilmiah hingga inovasi untuk pengembangan industri dan masyarakat. Pada 2015, diupayakan 1.584 paten bisa terdaftar. Hingga September, baru terdaftar 999 paten. Adapun jumlah publikasi internasional cukup menjanjikan. Dari target 5.008 publikasi, tercapai 5.421 publikasi. “Kita perlu pelipatgandaan, termasuk anggaran riset,” kata Dimyati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data di Scimago.com, publikasi ilmiah Indonesia (1996-2014) berada di urutan ke-57 dari 60 negara. Negara tetangga Singapura di urutan ke-32 (192.492 dokumen), Malaysia di urutan ke-36 (153.378 dokumen) dan Thailand di urutan ke-43 (109.832 dokumen).

Jumain Appe, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kemristek dan Dikti, mengatakan, hasil-hasil penelitian harus diterapkan dalam industri atau masyarakat. Untuk itu, perlu keterkaitan dengan industri, perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. “Kita perlu mendorong inovasi dengan meningkatkan kegiatan litbang di perusahaan, kolaborasi industri, perguruan tinggi, dan masyarakat,” kata Jumain.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan, perguruan tinggi dan riset harus diperkuat agar menghasilkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing bangsa.(ELN)
——————————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 November 2015, di halaman 11 dengan judul “Anggaran Masih Belum Menjanjikan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB