Pendidikan Tak Sejalan dengan Pembangunan

- Editor

Kamis, 18 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beberapa Program Studi Penting Justru Tak Berkembang
Pengembangan program studi di perguruan tinggi belum sejalan dengan dunia industri dan pembangunan di Indonesia. Popularitas jurusan masih sangat dipengaruhi sentimen pasar. Ini menghambat penyiapan sumber daya manusia untuk memajukan bangsa.

Survei Bank Dunia tahun 2012 menyebutkan, isu-isu mengenai hubungan kampus dan industri di Indonesia lemah. Cakupan kurikulum kurang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Saat bersamaan, pemilihan program studi (prodi) oleh lulusan sekolah menengah atas tidak berkembang dari tahun ke tahun.

Data Dewan Pendidikan Tinggi per Juli 2014 mencatat, sebanyak 72,35 persen program studi yang ada merupakan pendidikan akademik S-1 hingga S-3, dan 24,91 persen diploma I hingga diploma IV, serta 2,74 persen pendidikan profesi. Prodi terbanyak adalah Manajemen, Akuntansi, Teknik Informatika, Pendidikan Agama Islam, Ilmu Hukum, Teknik Sipil, Ilmu Keperawatan, Pendidikan Bahasa Inggris, Sistem Informasi, dan Pendidikan Matematika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program pembangunan
Pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha membangun kemaritiman dan pertanian demi mewujudkan salah satu Nawa Cita, yaitu kemandirian ekonomi. Namun, prodi yang mendukung kebijakan ini, seperti pertanian, kemaritiman, atau ilmu sains murni, kurang berkembang dan minim peminat. Begitu pula prodi seni budaya yang diperlukan untuk mendorong tujuan Nawa Cita yang lain, yakni berkepribadian dalam kebudayaan.

Ketua Umum Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN/SBMPTN) 2015, Rochmat Wahab, yang dihubungi dari Jakarta, Senin (15/6), mengatakan, mahasiswa bisa saja meminati prodi kemaritiman jika pemerintah konsisten mengembangkan kemaritiman.

Menurut Ketua Umum KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto, perguruan tinggi belum berorientasi menciptakan lulusan sesuai kebutuhan tenaga kerja dan pembangunan. Padahal, investasi ke Indonesia mulai dilirik.

Untuk mengembangkan kualitas SDM sesuai kebutuhan dunia kerja serta profesionalisme, Kadin dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) bekerja sama untuk menyelaraskan kebutuhan dunia usaha dan pendidikan, pemberian beasiswa, kerja sama riset, pelatihan kewirausahaan, dan peluang magang. Ketua Umum Aptisi Edy Suandi Hamid, berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. (ELN)
—————————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Juni 2015, di halaman 11 dengan judul “Pendidikan Tak Sejalan dengan Pembangunan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB