Pendidikan Kelautan; Wakatobi Menjadi Laboratorium

- Editor

Selasa, 9 September 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakatobi menjadi laboratorium pendidikan kelautan yang bermanfaat untuk riset pengembangan poros maritim Nusantara. Lokasi ini dipilih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk penyelenggaraan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional Ke-13 bertema ”Iptek untuk Keberlangsungan Bahari dan Daya Saing Bangsa”.

”Dari para peserta PIRN (Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional) ini saya yakin akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Dari Wakatobi diharapkan bangsa kita dengan 70 persen kelautan akan memiliki masa depan yang mampu mengandalkan sumber daya kelautan secara berkelanjutan,” kata Bupati Wakatobi Hugua, Senin (8/9), dalam pembukaan PIRN Ke-13 di Lapangan Merdeka, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Peserta yang hadir sebanyak 450 siswa SMP dan SMA dari 30 provinsi, 103 guru pendamping, serta 10 instruktur peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kegiatannya berupa pembekalan meriset ilmiah di bidang ilmu alam, sosial, dan teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hugua berharap LIPI membuka kantor untuk pusat penelitian kelautan di Wakatobi dengan laboratorium alam yang masih utuh. Kabupaten ini ditetapkan seluas 18.377 kilometer persegi dengan 3 persen saja daratan atau seluas 823 kilometer persegi. Selebihnya perairan laut dengan 142 pulau dan hanya tujuh pulau yang dihuni masyarakat. ”Ilmuwan dunia menyepakati biodiversitas kelautan di Wakatobi dan sekitarnya sebagai yang terlengkap di dunia dengan 942 jenis ikan dan 750 jenis terumbu karang,” kata Hugua.

wakatobiSejarah pembentukan pulau-pulau di Wakatobi, menurut Hugua, juga sangat menarik karena kemunculannya di permukaan bumi termasuk paling akhir. ”Ada tiga pilar pembangunan yang ingin dicapai di Wakatobi, yaitu berbasis lingkungan, kebudayaan, dan perilaku ekonomi untuk melindungi lingkungan dan kebudayaannya,” ujarnya.

Kepala LIPI Lukman Hakim mengatakan, poros maritim menjadi isu penting pembangunan bangsa. Elite politik dengan kepemimpinan presiden terpilih Joko Widodo mulai menaruh fokus pembangunan poros maritim ini. ”Masyarakat di tingkat paling bawah juga harus mampu memahami pentingnya poros maritim,” kata Lukman. (NAW)

Sumber: Kompas, 9 September 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB