Pemerintah Siapkan Penyetaraan S-2

- Editor

Jumat, 4 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekitar 69.000 dosen di perguruan tinggi negeri dan swasta belum memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S-2. Karena itu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan segera menyiapkan peraturan untuk penyetaraan dosen yang dinilai berkompetensi sama dengan S-2.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (3/3), di Jakarta, mengatakan, dalam waktu dekat disiapkan aturan untuk memberikan pengakuan pengalaman pembelajaran atau recognition of prior learning (RPL) bagi dosen yang masih berpendidikan D-4 dan S-1. Penyetaraan ini mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Hanura, Dadang Rusdiana, mengatakan, target untuk mengatasi permasalahan dosen yang belum S-2 hingga akhir 2017 sulit dicapai. Alasannya, kemampuan pemerintah untuk menyediakan beasiswa kuliah bagi dosen hanya berkisar 3.700 orang per tahun. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan sekitar 69.000 dosen yang kini belum memenuhi kualifikasi minimal S-2.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam rapat Menristek dan Dikti dengan Komisi X itu, muncul gagasan agar beasiswa kuliah dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) diarahkan untuk mengatasi persoalan dosen yang belum berkualifikasi S-2. Pengelolaan dana abadi pendidikan tetap dilakukan oleh LPDP, tetapi perekrutan calon mahasiswa S-2 dan S-3 dengan beasiswa ini dikerjakan oleh Kemristek dan Dikti.

Ferdiansyah dari Fraksi Partai Golkar menyoroti persoalan dosen-dosen dari politeknik yang memiliki pengalaman andal, tetapi memiliki pendidikan yang masih S-1. Padahal, keahlian mereka dibutuhkan di perguruan tinggi.

Persoalan terkait dosen dari politeknik itu, menurut Nasir, bisa diatasi dengan RPL karena dosen yang potensial tetap bisa diakui kompetensinya setara dengan S-2. Dia mencontohkan, dari 14 dosen di Politeknik Negeri Maritim Semarang, Jawa Tengah, hanya dua orang di antaranya berpendidikan S-2. Padahal, para dosen berpengalaman puluhan tahun bekerja di pelayaran dan memiliki sertifikasi yang diakui Organisasi Maritim Internasional (IMO) serta organisasi kemaritiman dunia di Inggris.

“Dengan RPL, para dosen yang potensial bisa disetarakan dengan S-2 sehingga bisa memenuhi syarat minimal untuk menjadi dosen dan untuk bisa disertifikasi,” kata Nasir.

Ia mengatakan akan mendorong PTS untuk proaktif memasukkan data dosen yang sudah S-2 di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Pangkalan data ini menjadi acuan bagi Kemristek dan Dikti untuk memanggil dosen yang memenuhi syarat sertifikasi.

Secara terpisah, Direktur Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kemristek dan Dikti Bunyamin Maftuh mengatakan, dosen berusia 58 tahun ke atas yang masih S-1 akan dipindahkan ke bagian tenaga kependidikan atau dipensiunkan. Adapun dosen berusia 50 tahun ke atas yang sedang studi S-2 diminta segera menyelesaikan pendidikannya. Ia mengakui, ada pula terobosan dengan RPL bagi dosen yang pendidikannya bisa disetarakan dengan S-2. (ELN)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Maret 2016, di halaman 12 dengan judul “Pemerintah Siapkan Penyetaraan S-2”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB