Neil Armstrong Wafat Meninggalkan Misteri

- Editor

Senin, 27 Agustus 2012

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Neil Armstrong, manusia pertama yang mendarat di Bulan dalam misi Apollo pada tahun 1969, wafat dalam usia 82 tahun pada Sabtu (25/8/2012). Barack Obama, presiden Amerika Serikat saat ini, mengatakan bahwa Armstrong adalah salah satu pahlawan terbesar Amerika.

Semasa hidupnya, dengan keberhasilan pendaratan di Bulan, Armstrong berhasil mewujudkan mimpi Amerika Serikat untuk menjadi negara pertama yang mengirimkan manusia ke Bulan. Meski demikian, pendaratan di Bulan selain selalu diperdebatkan kebenarannya juga menyisakan kontroversi.

Salah satu misteri yang masih tersisa adalah apa yang dilihat Armstrong selama berada di permukaan Bulan. Misteri ini muncul sebab saat ada di Bulan, ada jeda komunikasi sepanjang dua menit. Pihak NASA mengungkapkan, jeda itu terjadi karena salah satu kamera mengalami overheating.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, seperti diberitakan The Examiner, Sabtu kemarin, saat berada di Bulan tidak hanya melihat pemandangan Bulan yang mengagumkan. Menurut Timothy Good, penulis bulu Above Top Secret, saat itu NASA menerima pesan sinyal VHF yang ditransmisikan dari Apollo 11. Hal ini dirahasiakan dari publik.

Dokumen bocoran dari NASA mengatakan bahwa sebab hal itu adalah adanya benda lain. Ada dua pesawat luar angkasa lain, tak diketahui milik siapa, yang mengawasi misi pendaratan Apollo 11. Sampai hari ini, belum ada keterangan soal hal tersebut.

Penulis : Yunanto Wiji Utomo | Minggu, 26 Agustus 2012 | 14:44 WIB
Sumber :The Examiner
Editor :Kistyarini
——————–
Manusia Pertama yang Menginjakkan Kaki di Bulan Wafat
Minggu, 26 Agustus 2012 | 03:31 WIB

Neil Armstrong, astronot Apollo 11 yang menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki ke Bulan meninggal dunia dalam usia 82 tahun.

Dalam pernyataan yang dikutip Washington Post, pihak keluarga mengatakan Armstrong sebelumnya menderita kompilkasi penyakit setelah menjalani operasi cardiovascular. Meski begitu, keluarga tidak memberitahukan di mana dan kapan Armstrong wafat.

Keluarga Armstong mengganggap mantan astronot ini sebagai suami, ayah, kakek, saudara, dan teman yang penuh cinta.

Armstrong yang dikenal lewat kata-kata ‘That’s one small step for (a) man, one giant leap for mankind’ ini dikenal sebagai pahlawan Amerika bersahaja yang dengan rendah hati menyampaikan dirinya hanya melakukan tugas saat berhasil mendarat di Bulan.

Saat Armstrong menginjakkan kaki ke Bulan 20 Juli 1969, ia memenuhi harapan yang dicanangkan Presiden John F. Kennedy, delapan tahun sebelumnya, yakni menjadikan AS sebagai negara pertama yang mengirimkan orang ke Bulan.

Keluarga Armstrong mengatakan, “Walau kita menangisi kepergian orang yang sangat baik, kita juga merayakan hidupnya yang luar biasa dan berharap ia menjadi teladan bagi anak muda di seluruh dunia untuk bekerja keras membuat impian mereka menjadi kenyataan, bersedia untuk mengeksplorasi dan mendorong batas-batas mereka, dan tanpa pamrih melayani tujuan yang lebih besar dari diri mereka sendiri.”

“Bagi mereka yang bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk menghormati Neil, kita memiliki permintaan sederhana: Hormatilah teladan pelayanannya, serta prestasi dan kerendahan hatinya. Dan saat Anda berada di luar pada malam yang cerah dan melihat bulan tersenyum pada Anda, ingatlah Neil Armstrong dan berikan kedipan mata padanya.”

Sumber :Washington Post
Editor :A. Wisnubrata
————–
Neil Armstrong, The Eagle Has Landed…

Neil Armstrong, manusia pertama yang menginjakkan kaki ke Bulan, telah pergi. Tidak seperti misinya ke Bulan pada Juli 1969, kali ini ia tidak akan kembali. Namun bagi banyak orang, ia akan selalu dikenang karena kesetiannya menjalankan tugas.

Armstrong dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya menderita kompilkasi penyakit usai menjalani operasi cardiovascular. Meski begitu, keluarga tidak memberitahukan di mana dan kapan Armstrong wafat.

Armstrong lahir di Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930. Ketertarikannya terhadap pesawat terbang muncul sejak ia pertama kali naik pesawat pada usia 6 tahun. Saat pecah Perang Korea tahun 1950, Armstrong meninggalkan Universitas Purdue dan bergabung dengan misi tempur 78 sebagai penerbang angkatan laut.

Ketika perang berakhir, ia bergabung dengan National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) pada 1955 sebagai pilot uji coba. Selama 17 tahun kemudian, ia bertindak sebagai teknisi, pilot, astronot, dan administrator di NACA yang kemudian berganti menjadi National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Saat menjadi pilot penguji, Armstrong menerbangkan berbagai pesawat paling mutakhir saat itu, termasuk pesawat ramping berbentuk roket X-15 yang berkecepatan 6000 km/jam. Ia menerbangkan pesawat itu hingga ketinggian 58 kilometer, mendekati tepian ruang angkasa. Selain itu, Armstrong juga menerbangkan lebih dari 200 pesawat berbeda, termasuk jet, roket, helikopter, dan glider.

Armstrong kemudian diajukan menjadi astronot tahun 1962. Ia ditugaskan menjadi komandan pilot pada misi Gemini 8. Gemini 8 diluncurkan 16 Maret 1966, dan Armstrong berhasil merapatkan (docking) dua wahana di ruang angkasa.

Misi Gemini nyaris menjadi bencana saat sebuah roket pendorong wahana macet dalam kondisi terbuka sehingga membuat pesawat berputar-putar di angkasa. Dengan ketenangan yang menjadi cirinya, Armstrong menggunakan sistem cadangan, menghentikan perputaran pesawat, lalu melakukan pendaratan darurat di Samudra Pasifik.

Dalam persiapan melakukan misi ke Bulan, Armstrong harus belajar bagaimana menerbangkan modul yang akan mendarat secara vertikal di permukaan Bulan. Kembali, Armstrong nyaris celaka ketika wahana latihan terguling ke samping, dan ia harus melompat dengan kursi lontar hanya beberapa puluh meter dari tanah.

Setelah beberapa tahun berlatih, saat yang dinanti pun tiba. Pada 16 Juli 1969, roket raksasa Saturn V diluncurkan dari Kennedy Space Center dalam misi Apollo 11, membawa Armstrong yang saat itu berusia 38 tahun, bersama Buzz Aldrin dan Mike Collins ke Bulan.

Armstrong menyatakan bahwa pendaratan ke Bulan itu merupakan titik tertinggi dari semua misinya. Ia mengamati kawah-kawah tua dan bukit-bukit hening di Bulan saat Aldrin memberitakan ke pengendali misi, “Houston, Tranquility Base here. The Eagle has landed.”

Armstrong kemudian menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan. Ia terkenal dengan kata-kata “That’s one small step for (a) man, one giant leap for mankind,” saat melangkah di satelit Bumi itu. “Satu langkah kecil seseorang ini, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.”

Walau sambutan terhadap misi begitu meriah, setelah penerbangan Apollo 11 yang bersejarah itu, Armstrong tetap rendah hati dan bersahaja. Ia meninggalkan NASA untuk mengajar teknik di Universitas Cincinnati dan menjadi anggota dewan di beberapa perusahaan kedirgantaraan.

Dalam salah satu kesempatan memperingati 30 tahun pendaratan ke Bulan bersama astronot-astronot Apollo lain, Armstrong berujar, “Dalam pandangan saya, pencapaian penting Apollo menunjukkan bahwa kemanusiaan tidak selamanya terikat pada planet ini, dan visi kita terbang jauh lebih tinggi, dan kesempatan kita tak terbatas.”

Kini Armstrong telah “terbang” lebih tinggi. Hidupnya dirayakan banyak orang sebagai contoh keteguhan sekaligus kerendahan hati. Bagi mereka yang ingin menghormati Armstrong, keluarganya minta agar mengenangnya setiap mereka memandang Bulan, mengingat pendaratan manusia di Bulan, sekaligus menyadari Armstrong sudah “mendarat” di tempat lain. The eagle has landed. Selamat jalan Neil Armstrong…
Thats one small step for a man, one giant leap for mankind

Editor :A. Wisnubrata
———
Aldrin dan Collins Kehilangan Neil Armstrong

Minggu, 26 Agustus 2012 | 10:01 WIB

Edwin “Buzz” Aldrin dan Michael Collins, menyatakan penghormatan mereka atas talenta serta pencapaian Neil Armstrong yang meninggal di Ohio, Sabtu (25/8/2012). Armstrong merupakan komandan misi Apollo 11.

“Setiap kali saya memandang Bulan, saya teringat ketika lebih dari empat dekade lalu, ketika saya menyadari bahwa meskipun kami berada jauh dari Bumi, kami tidak sendiri,” kata Aldrin dalam penyataannya.

“Secara kasat mata, seluruh dunia bersama kami dalam perjalanan itu. Saya tahu, saya dan jutaan orang lain berduka cita atas meninggalnya pahlawan sejati Amerika dan pilot terbaik yang saya kenal,” lanjut Aldrin.

Kemarin, keluarga Armstrong mengumumkan orang pertama yang menjejakkan kaki di bulan itu meninggal dunia akibat komplikasi menyusul operasi kardiovaskular. Neil Armstrong mangkat di usia 82 tahun.

Aldrin berharap, dia, Armstrong, dan Collins bisa berkumpul pada 2019 untuk perayaan 50 tahun misi Apollo 11. “Sayangnya, itu tidak akan terjadi. Yang jelas, semangat Neil hadir di sana,” lanjutnya.

Duka cita yang sama diungkapkan Michael Collins. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis NASA, Collins mengatakan, “Dia yang terbaik, dan saya akan sangat merindukannya.”

Sumber :AFP
Editor :Kistyarini
——————–
Neil Arsmtrong Wafat
Pesan Keluarga Neil Armstrong untuk Dunia
Penulis : Yunanto Wiji Utomo | Minggu, 26 Agustus 2012 | 13:35 WIB

Manusia pertama yang mendarat di Bulan, Neil Arsmtrong, wafat dalam usia 82 tahun pada Sabtu (25/8/2012).

Keluarga Armstrong dalam pernyataan se[perti dikutip NASA mengungkapkan, “Kami dengan penuh duka mengumumkan berita bahwa Neil Armstrong meninggal dunia karena komplikasi sebagai hasil dari tindakan kardiovaskuler.”

Keluarga mengenang Arsmtrong sebagai sosok pahlawan Amerika yang tekun menjalani tugasnya. Armstrong adalah pilot dan astronot yang membanggakan. Arsmtrong bahkan tak kehilangan semangat di dunia penerbangan dan antariksa setelah usia mulai menua.

Dalam pernyataan tersebut, keluarga Arsmtrong memiliki pesan bagi generasi muda dan seluruh masyarakat dunia.

“Walaupun kami menangisi kepergian pria yang sangat baik ini, kami juga merayakan pencapaian hidupnya dan berharap bahwa itu menjadi contoh bagi generasi muda di seluruh dunia agar mau bekerja keras mewujudkan mimpinya, mau mengeksplorasi dan melampaui keterbatasan, melaksanakan tugas tanpa pamrih demi tujuan yang lebih besar dari diri sendiri,” demikian pernyataan keluarga itu.

Keluarga juga mengatakan bahwa masyarakat dunia bisa menghormati dan mengenang Amstrong dengan cara yang sederhana.

“Bagi mereka yang bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk menghormati Neil, kita punya permintaan sederhana. Hormatilah pelayanan, prestasi dan kerendahan hatinya. Dan saat Anda berada di luar pada malam yang cerah dan melihat bulan tersenyum pada Anda, ingatlah Neil Armstrong dan berikan kedipan mata padanya,” demikian keluarga Armstrong menyatakan.

Sumber :NASA
Editor :Kistyarini

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB