Nasib Guru Masih Terkatung-katung

- Editor

Sabtu, 14 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Guru teknologi informasi dan komunikasi di SMP/MTs dan SMA/MA yang menjadi korban penerapan Kurikulum 2013 masih terkatung-katung. Nasib serupa dialami guru keterampilan komputer dan pengelolaan informasi di SMK/MAK. Mereka diwajibkan menyesuaikan pendidikan S-1 atau ikut sertifikasi kedua.


Perwakilan guru teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta guru keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI) dari beberapa daerah mengadukan ketidakjelasan nasib mereka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (13/2). Para guru yang tergabung dalam Komunitas Guru TIK/KKPI itu meminta mata pelajaran TIK/KKPI yang dihilangkan dari Kurikulum 2013 dikembalikan lagi. Selain itu, aturan soal kewajiban linearitas (latar pendidikan sama dengan mata pelajaran yang diampu) bagi guru TIK/KKPI dicabut.

Guru TIK SMPN 1 Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Solihin, mengatakan, guru-guru TIK di SMP Subang dialihkan menjadi guru prakarya. Padahal, SMP yang tidak masuk sekolah percontohan Kurikulum 2013 seharusnya kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang mengakui mata pelajaran TIK/KKPI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guru MA Nurul Falah, Tangerang, Banten, Agung Suprianto, mengatakan, ada guru-guru TIK yang sekolahnya kembali melaksanakan KTSP 2006, tetapi tetap mengampu mata pelajaran prakarya. Itu merugikan karena status guru tidak jelas.

Sertifikasi lagi
”Soal wajib linear bagi guru TIK/KKPI juga diskriminatif. Guru TIK yang sudah disertifikasi oleh perguruan tinggi yang ditunjuk pemerintah sudah diakui kompetensinya meskipun bukan lulusan S-1 pendidikan TIK/komputer,” ujar Agung yang lulusan S-1 Ekonomi.

Guru TIK di salah satu MTs Jakarta Selatan, Makmur, mengatakan, guru yang sudah disertifikasi telah memenuhi syarat. Namun, akibat penghapusan mata pelajaran TIK/KKPI, mereka wajib kuliah lagi atau ikut sertifikasi kedua.

Koordinator Guru TIK/KKPI Wijaya Kusumah mengatakan, mata pelajaran TIK semestinya jangan dihapuskan. Guru pun cukup dilatih. (ELN)

Sumber: Kompas, 14 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB