Mobil Tenaga Surya ITS Siap Dilombakan

- Editor

Selasa, 15 September 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mobil listrik tenaga surya buatan tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Jawa Timur, terus diuji coba dan kian stabil. Mobil yang dinamakan Widya Wahana V itu siap dilombakan di World Solar Challenge 2015 di Australia, Oktober.

Tim mobil balap bertenaga surya ITS sudah menguji coba mobil itu dengan menempuh rute Jakarta-Bali selama tiga hari sejak 17 Agustus.

“Tak ada masalah dengan mesin. Masalah hanya pada kaki-kaki roda,” kata dosen pembimbing tim mobil bertenaga surya itu, Muhammad Nur Yuniarto, Senin (14/9) di Surabaya, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Badan mobil itu hanya setinggi 10 sentimeter (cm) dari muka jalan sehingga mobil tak bisa dipacu dengan kecepatan tinggi di jalan raya saat menempuh perjalanan Jakarta-Bali. Namun, saat dikendarai di jalan tol, mobil itu bisa melesat hingga 110 kilometer (km) per jam dari potensi kecepatan maksimal 150 km per jam.

20150827_094038Kompas/Bahana Patria Gupta–Mobil listrik tenaga surya karya tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Widya Wahana V dipamerkan di Surabaya, Senin (14/9). Mobil itu akan dilombakan di World Solar Challenge 205 di Australia, Oktober nanti. Lomba itu akan menempuh 3.000 kilometer dari Darwin ke Adelaide.

Bahkan, mobil itu terbukti amat irit, yakni daya 1 kilowatt hour (kWh) bisa untuk menempuh jarak 79 km. Total kapasitas daya mobil itu 20 kWh. Jadi, mobil surya itu hanya menghabiskan Rp 1.000 per 79 km, lebih irit dibandingkan mobil berbahan bakar bensin yang biasanya menghabiskan 1 liter bensin per 13 km. “Saat melaju tiga jam, daya listrik mobil surya hanya berkurang 5 persen,” ujarnya.

Efisiensi mesin bisa dicapai karena bobot mobil itu hanya 120 kilogram, dan badan mobil terbuat dari bahan fiber. Sementara mobil berbahan bakar bensin biasanya berbobot lebih dari 1 ton.

Mobil itu dirancang bisa menempuh jarak 700 km sekali isi daya. Dengan hasil uji coba yang dilakukan, tim dari ITS itu optimistis bisa ikut lomba di Australia dengan baik. Di Australia, mereka akan menempuh jarak 3.000 km dari Darwin (Australia Utara) ke Adelaide (Australia Selatan) selama 6 hari dengan waktu pengoperasian 9 jam per hari.

Rektor ITS Joni Hermana menjelaskan, tantangan utama yang akan dihadapi timnya adalah cuaca di Australia amat panas dan kering sehingga tim berpotensi dehidrasi dan cepat emosi. “Secara teknis, mobil siap, tetapi mental tim harus ditingkatkan,” katanya.

Mobil bertenaga surya itu butuh 2-3 tahun sebelum diproduksi massal. Sebab, mobil harus melewati serangkaian tes, terutama terkait keamanan. (DEN)
——————————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 September 2015, di halaman 14 dengan judul “Mobil Tenaga Surya ITS Siap Dilombakan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB