Mitigasi Longsor; UGM Pasang Alat di Kulon Progo

- Editor

Jumat, 30 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Mitigasi Bencana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada memasang alat deteksi dini ancaman longsor di Dusun Bulu, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (29/1). Itu bagian dari kebijakan pemerintah melindungi masyarakat di lokasi rentan longsor, belajar dari bencana di Banjarnegara, Jawa Tengah, akhir tahun lalu.


Alat yang dipasang itu yakni extensometer pendeteksi perubahan gerakan tanah, tiltmeter pendeteksi perubahan kemiringan tanah, dan alat pengukur curah hujan lokal. ”Kami juga akan membentuk tim siaga bencana dusun. Anggotanya, penduduk desa ini. Harapannya, mereka yang akan merawat dan memonitor jika ada gerakan tanah,” kata Nurmala DH, anggota Tim Mitigasi Bencana Fakultas Teknik UGM, di Kulon Progo, Kamis.

Pemasangan alat deteksi dini longsor yang keenam di Dusun Bulu itu dilakukan oleh tim UGM. Selain di Yogyakarta, alat itu juga dipasang di Jateng dan Jawa Barat. Sejak longsor Banjarnegara, pemerintah mengubah kebijakan dengan menekankan pembangunan peringatan dini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihak UGM dan Badan Geologi Kementerian ESDM bertugas memasang alat deteksi dini longsor, didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Prioritas pertama dibangun sistem peringatan dini bencana longsor di 20 wilayah rawan bencana di Jawa. Berikutnya akan dipasang di luar Jawa. ”Lokasi dipilih kawasan berpenduduk yang rawan longsor,” katanya.

ffb501b95474471491857b4e06336e9fKepala Dusun Bulu, Selo, mengatakan, tahun 2002, terjadi retakan tanah di dusunnya. Sejak itu, sebagian rumah dipindahkan ke dusun tetangga. Namun, warga kembali dengan alasan kedekatan dengan lokasi pekerjaan.

Akhir tahun lalu, retakan terjadi lagi. Bahkan, kata Selo, panjang retakan 450 meter membelah dusunnya. Beberapa retakan itu terlihat jelas di beberapa halaman warga di tepi tebing curam. Bahkan, beberapa retakan terjadi di lantai rumah warga.

Alat deteksi longsor itu, kata perancang instrumentasi Sani Tanaka, dibuat UGM. ”Hampir 100 persen komponen lokal dan sederhana. Kalau ada kerusakan mudah diperbaiki warga. Kalaupun tak bisa diperbaiki sendiri, bisa dibawa ke kami,” ujarnya.

Data yang terekam pada alat yang dipasang dikirim melalui jaringan internet ke server di Fakultas Teknik UGM, yang dapat diakses dari berbagai tempat. ”Extensometer, tiltmeter, dan alat pengukur curah hujan terhubung sirene yang mengeluarkan tiga bunyi berbeda sesuai status bahaya,” kata Sani.

Keberadaan sistem peringatan dini itu diharapkan mengurangi risiko timbulnya korban. ”Selama ini, kami harus ronda dan gantian melek setiap hujan deras. Berjaga-jaga,” kata Puji Aryanto (31), warga Bulu. (DRA/AIK)

Sumber: Kompas, 30 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB