Kuliah dan Kepastian Bekerja

- Editor

Kamis, 30 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Melanjutkan kuliah di negara-negara berbahasa Inggris masih menjadi tujuan banyak pelajar Indonesia. Sebut saja Amerika Serikat, negara tetangga Singapura, hingga negara persemakmuran seperti Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Bukan semata-mata memudahkan pelajar karena sudah menyiapkan kemampuan bahasa Inggris untuk bekal belajar dan hidup di negara-negara ini. Reputasi perguruan tinggi di negara-negara ini juga memang secara internasional diakui sehingga mengundang minat pelajar internasional.

Tidak sulit untuk bisa mengetahui program-program menarik dan gambaran karier yang bakal bisa dikejar saat lulus nanti. Perguruan tinggi yang menjadi sasaran pelajar internasional tiap tahun mengeluarkan prospektus untuk semua program studi jenjang S-1 hingga S-3. Di sini tersedia informasi lengkap mengenai posisi, peringkat, ataupun prestasi lainnya soal universitas atau fakultas baik di negara tersebut maupun secara regional dan internasional. Calon mahasiswa juga mendapat gambaran mata kuliah terkait hingga prospek karier seusai lulus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam perkembangan institusi perguruan tinggi saat ini, mempersiapkan mahasiswa untuk siap kerja dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dunia kerja/industri menjadi fokus. Oleh karena itu, perguruan tinggi tidak lagi sekadar menjadi menara gading yang hanya berkutat dengan teori atau ilmu dari buku-buku. Hubungan yang kuat dengan dunia kerja ataupun industri semakin kuat dan luas, bahkan jaringan kerja sama ini dilakukan secara global.

Negara yang menjadi tujuan pelajar internasional seperti Inggris, Australia, dan Selandia Baru juga punya kebijakan mengizinkan pelajar kuliah sambil bekerja. Jam kerja sekitar 20 jam-40 jam per minggu tidak saja bisa memberikan tambahan penghasilan. Lebih dari itu, pelajar internasional punya kesempatan untuk bisa mengalami langsung dunia kerja, baik yang ada di kampus maupun di masyarakat.

Universitas di InggrisPerguruan tinggi juga memiliki program-program yang membuka peluang mahasiswa untuk berkembang dalam dunia kerja. Program seperti magang di perusahaan-perusahaan yang relevan dengan program studi, mendatangkan profesional untuk masuk dalam ruang kuliah, mengembangkan para dosen yang mengikuti perkembangan industri masa kini, hingga adanya program pertukaran pelajar ke jaringan mitra di luar negeri kini berkembang pesat dan jadi prestise sebuah perguruan tinggi berkelas dunia.

Andrew MacIntyre, Wakil Rektor dan Deputy Vice-Chancellor International RMIT University Australia, mengatakan, jaminan bagi mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja dilakukan dengan memastikan bahwa setiap program studi dan tiap mata kuliah memiliki materi yang terkait dengan dunia industri yang relevan. Dengan demikian, mahasiswa punya keterampilan praktis untuk masuk dalam dunia kerja yang kini terbuka secara global. Selain itu, universitas juga mengembangkan riset-riset aplikatif yang memang bermanfaat untuk memajukan kehidupan dan dunia kerja. Tidak heran jika jalinan erat perguruan tinggi-industri ini memberikan keuntungan bagi mahasiswa. Tidak saja mendapatkan tempaan yang kuat soal dunia kerja/industri selagi masih di bangku kuliah, peluang untuk magang dan direkrut pun besar.

”Apa yang diajarkan dari buku dan dosen dilengkapi dengan pengalaman praktis di dunia kerja yang relevan dengan tiap mata kuliah atau program studi,” kata MacIntyre.

Terhubung industri
Perguruan tinggi di Inggris juga menawarkan penguatan keterampilan kerja dan riset aplikatif yang terhubung dengan industri. Tiap perguruan tinggi memiliki program untuk membantu mahasiswa membangun kariernya sejak di bangku kuliah.

Lembaga semacam bimbingan karier untuk mahasiswa dikembangkan secara serius. Tidak sekadar menyediakan informasi lowongan magang, ada juga program yang disediakan agar mahasiswa bisa siap kerja. Pelatihan dan bimbingan dalam membuat daftar riwayat hidup hingga pelatihan keterampilan dan soft skills, kepemimpinan, dan kewirausahaan jadi bagian pelatihan mahasiswa.

Oleh karena itu, investasi perguruan tinggi untuk menyediakan sarana dan prasarana belajar yang sesuai dengan perkembangan industri menjadi perhatian serius. Vice-Chancellor Sheffield Hallam University, Inggris, Philip Jones menyebutkan kolaborasi dengan berbagai mitra di bidang bisnis, industri, profesional, dan sektor publik menjadi bagian dari ”DNA” universitas ini. Di Sheffield Hallam, sebanyak 41 persen mahasiswa berpartisipasi dalam program magang dan ke depan akan terus ditingkatkan.

Perguruan tinggi di Inggris juga secara serius memperhatikan tingkat keterserapan lulusannya di dunia kerja ataupun melanjutkan studi. Hal ini juga jadi perhatian penting yang bisa jadi pertimbangan mahasiswa internasional dalam memilih perguruan tinggi.

Universitas Exeter di Inggris mencatat, dalam enam bulan seusai wisuda, sekitar 93 persen alumni sudah bekerja atau studi lanjut. Hal itu tercapai karena komitmen universitas yang memberikan layanan akademik terbaik bagi mahasiswa dan juga memberikan kesempatan yang luas untuk bisa terpapar dunia kerja melalui program yang dikembangkan universitas, termasuk bekerja sama dengan banyak industri secara lokal, nasional, dan internasional.

Perusahaan merekrut lulusan yang dapat menunjukkan bukti mereka bisa bekerja sama dalam tim, memiliki jiwa kepemimpinan, atau orang yang bepergian dan mengalami situasi dan budaya baru. Tim konsultan dan informasi karier ”Career Zones” menolong mahasiswa melalui informasi yang kaya dan menyediakan nasihat serta bimbingan untuk membantu mahasiswa mencocokkan keterampilan dan minat dengan karier yang cocok. Program keterserapan lulusan ke dunia kerja Universitas Exeter memperoleh penghargaan AGR Blue Ribbon Award serta penghargaan lain.

Hal tersebut sebagai bentuk pengakuan pada layanan penyediaan magang, dukungan untuk wirausaha sosial, komitmen pada agenda meningkatkan keterserapan lulusan di dunia kerja, dan dukungan siswa untuk kewirausahaan.

Oleh: Ester Lince Napitupulu

Sumber: Kompas, 30 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB