Kekayaan Intelektual; Ribuan Karya Ilmiah Remaja Teronggok

- Editor

Jumat, 27 Desember 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan karya ilmiah remaja pada ajang kompetisi tingkat nasional hanya ditumpuk. Kondisi ini disayangkan. Beberapa penelitian itu berpotensi dikembangkan menjadi produk komersial.

”Melalui karya ilmiah generasi muda, daya saing bangsa dapat ditingkatkan,” ujar Prof Dr Wahyudin Latunreng, Ketua Lembaga Karya Cipta Anak Bangsa (LKCAB), Kamis (26/12), di Jakarta.

Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) bagi siswa SMP dan SMA diprakarsai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 1969. Lomba serupa dimulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2002 dengan nama Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR).

”Banyak karya ilmiah berhenti pada tumpukan dokumen penelitian. Para pemenang juga kurang mendapat pembinaan,” kata Wahyudin yang juga menjadi Ketua Dewan Juri LPIR. Hal ini mendorong dia membentuk LKCAB, bulan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lembaga yang beranggotakan para ahli dari lembaga riset, perguruan tinggi, Kemdikbud, dan praktisi media ini menjadi mediator untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HKI) serta mendorong penemuan baru hingga pengembangannya. Selain menghimpun hasil penelitian peserta LPIR dan LKIR, LKCAB juga membantu sekolah untuk mendaftarkan HKI. ”Target LKCAB mengajukan 100 karya per tahun untuk memperoleh hak paten. Dari jumlah itu, minimal dapat 20 paten,” ujarnya.

LKCAB juga melakukan sosialisasi serta menjalin kemitraan dengan industri dan pihak yang peduli HKI. Upaya ini mendapat dukungan dari Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar Kemdikbud.

Pantauan Mahruzar, pemeriksa paten bidang mesin dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, pada LPIR tingkat SMP, karya ilmiah itu tidak sedikit yang berpotensi memperoleh HKI.

Kehadiran tim peninjau merupakan bagian kerja sama Ditjen Pendidikan Dasar dan Ditjen HKI. Karya siswa terpilih mendapat bantuan Rp 50 juta untuk memperoleh perlindungan HKI.

Pembinaan paten sejak tahun 2012 membuahkan hasil dengan diperoleh paten hingga ke tahap komersial. Gunawan Siswoyo, guru pembimbing SMPK Petra Surabaya, menuturkan, helm berlapis gel sebagai pendingin karya Linus Nara Pradhana dari sekolah itu berhasil memperoleh paten tahun lalu dan mendapat royalti dari industri sekitar Rp 1 miliar. Siswa bersangkutan juga memperoleh beasiswa hingga lulus perguruan tinggi. (YUN)

Sumber: Kompas, 27 Desember 2013

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB