Karakter Bintang Generasi Pertama Ditemukan

- Editor

Senin, 25 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim peneliti yang dipimpin Wako Aoki dari Observatorium Nasional Jepang menemukan bintang generasi pertama semesta. Bintang yang dinamai SDSS J0018-0939 itu satu dari ratusan bintang yang diidentifikasi melalui Survei Langit Digital Sloan (SDSS).

”Bintang itu punya pola kimia aneh yang belum pernah ditemukan sebelumnya,” kata Aoki, Kamis (21/8). Bintang itu punya kadar besi 1.000 kali lebih sedikit daripada yang ada di Matahari. Rendahnya kandungan logam adalah ciri awal bintang generasi pertama. Beberapa ratus juta tahun setelah Dentuman Besar, semesta hanya terdiri atas hidrogen dan helium. Pada masa itu, tak ada struktur, bintang, ataupun lubang hitam. Setelah bintang generasi pertama terbentuk, fusi nuklir mengubah hidrogen dan helium di inti bintang menjadi elemen lebih berat, seperti karbon, oksigen, magnesium, dan besi. Pada masa itulah bintang SDSS J0018-0939 diperkirakan terbentuk. Dari model teoretis, bintang generasi pertama seharusnya berukuran ratusan kali Matahari. Namun, bintang ukuran besar itu tak pernah ditemukan. Menurut Aoki, umur bintang besar umumnya pendek, hanya 3 juta tahun. Itu jauh lebih pendek daripada bintang seukuran Matahari yang bisa berumur hingga 10 miliar tahun. (BBC/MZW)

Sumber: Kompas, 25 Agustus 2014

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB