Inovasi dan kreativitas menjadi kunci keberhasilan pengembangan teknologi di suatu negara. Oleh karena itu, pengenalan teknologi sejak dini menjadi faktor penting agar kemampuan dan kreativitas anak semakin terasah.
Hal inilah yang menjadi tujuan dari penyelenggaraan ASEAN Plus Three Junior Science Odyssey (APT JSO) 2015 Indonesia yang akan diadakan pada 24-28 Agustus 2015, di Pusat Penelitian, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Puspitek), Serpong, Tangerang Selatan.
Komite ASEAN APT JSO 2015 Finarya Legoh, seusai menghadiri pembukaan acara, Selasa (25/8), mengatakan, 81 peserta datang dari 10 negara anggota ASEAN, Taiwan Swedia, Tiongkok, dan Korea Selatan. Mereka akan diajak untuk memperoleh pengalaman terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semua peserta yang rata-rata berusia 13-15 tahun ini akan melihat beragam fasilitas teknologi di laboratorium fisika, kimia, dan biologi. “Pengenalan ini sangat penting agar mereka terbiasa untuk terus mengembangkan inovasi. Itu karena merekalah yang nantinya akan menggenggam dunia,” ujar Finarya.
Selain memperkenalkan teknologi penelitian, para peserta juga diminta memperkenalkan kekayaan hayati dari setiap negaranya. Kemudian, sebisa mungkin mengembangkan produk tersebut agar dapat dimanfaatkan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih kreativitas peserta.
RHAMA PURNA JATI–Peserta ASEAN Plus Three Junior Science Odyssey (APT JSO) 2015 berfoto bersama di Gedung Graha Widya Bhakti Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (25/8).
Selanjutnya, para peserta akan terlibat langsung dalam menghasilkan sebuah produk, seperti akan membuat kue dari rumput laut, mulai dari menakar dan rasa, dan mengetahui nutrisinya yang terkandung di dalamnya. “Para peserta diajak untuk dapat menghasilkan produk yang mengedepankan kelestarian lingkungan,” ucap Finarya.
Sebelum diadakan di Indonesia, APT JSO juga telah digelar di Brunei (2012), Korea Selatan (2013), dan Thailand (2014). “Tahun depan menurut rencana akan digelar di Filipina,” katanya menambahkan.
Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bidang Agroindustri Bioteknologi Listyani Wijayanti menambahkan, acara ini bisa menjadi ajang untuk mengetahui seberapa jauh sebuah negara bisa memperkenalkan teknologi dan ilmu pengetahuan kepada warganya.
Menurut Listyani, pengenalan ilmu pengetahuan menjadi penting karena menjadi titik awal dari pengembangan teknologi yang nantinya bermuara pada kemajuan ekonomi dan bisnis. “Dalam pengembangan teknologi diperlukan kreativitas serta sentuhan seni agar dapat dimanfaatkan oleh industri,” ucap Listyani. (B12)
Sumber: Kompas Siang | 25 Agustus 2015