Industri Digital Lamban

- Editor

Selasa, 20 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

20 Pusat Inkubator Dikembangkan
Industri kreatif berbasis teknologi digital lamban berkembang karena lemahnya permodalan dan pemasaran. Dukungan terhadap calon pelaku industri melalui pusat inkubator juga belum memadai. Saat ini tengah dibangun beberapa inkubator.

Sekjen Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi (MIKTI) Hari Sungkari mengatakan, baru PT Telkom Tbk yang serius mengembangkan pusat- pusat inkubator. Pada tahun ini, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan itu untuk membangun 20 pusat inkubator di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar. Selanjutnya, akan dibangun juga di Palembang, Pekanbaru, Medan, Balikpapan, dan Makassar. ”Yang sudah berjalan saat ini di Bandung dan Yogyakarta Digital Valley,” ujar Hari, di Jakarta, Senin (19/5).

Menurut Hari, baru dibangunnya pusat-pusat inkubator disebabkan selama ini belum ada model yang tepat untuk mengembangkan industri kreatif digital. ”Kami memang baru mendapatkan modelnya belum lama ini sehingga baru tahun ini bisa dibangun pusat-pusat inkubator,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pusat inkubator, para pemula di bidang kreatif digital dapat merealisasikan idenya melalui sejumlah bantuan teknis.

Produk kreatif impor
Hari menambahkan, karya lokal hingga saat ini belum mampu menggeser minat konsumen pada produk-produk kreatif berbasis digital impor. Sekitar 80 persen minat konsumen masih pada produk impor, khususnya animasi, gim online, dan perangkat lunak bisnis. Hanya sebagian produk edukasi digital yang mulai didominasi produk lokal.

”Produk impor masih dianggap lebih menarik dan memiliki brand yang kuat,” katanya.

Pendiri Teknopreneur, Andy Zaky, mengatakan, di Jakarta, ada 154 usaha teknologi kreatif berbasis digital. Sebagian besar usaha ini tergolong kecil dan menengah yang memproduksi perangkat lunak, gim online, dan animasi. Persoalan umum yang dialami kalangan industri gim adalah lemahnya pasar dalam negeri, rendahnya pemahaman masyarakat pada gim, minimnya dukungan pemerintah terhadap produk lokal, dan minimnya promosi.

10465529hAdapun industri animasi lokal masih terkendala kompetisi harga, biaya produksi yang tinggi, lemahnya promosi, dan minimnya SDM.

Hasil survei MIKTI tahun 2013, sudah banyak lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang kreatif digital di wilayah Jakarta, yaitu 62 sekolah menengah kejuruan dan 48 perguruan tinggi. Masalahnya, lulusan pendidikan tersebut kerap tak terhubung dengan industri.

Pendiri Bandung Digital Valley, Indra Purnama, mengatakan, di pusat inkubator itu, para pemula dibantu untuk mewujudkan ide kreatifnya. Digital Valley juga menyediakan fasilitas internet agar mendukung pelaku membangun bisnisnya. (ITA)

Sumber: Kompas, 20 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB