Industri Digital; Cerita dari Bawah

- Editor

Sabtu, 18 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kisah manis industri digital dengan berbagai pencapaian inovasi dan bisnis ternyata menyisakan kisah lain. Di beberapa daerah, penggunaan teknologi digital ternyata tak mudah diterapkan. Bukan karena kekurangan uang, bukan pula karena kapasitas sumber daya manusia terbatas, melainkan karena motif korupsi.

Di sebuah kabupaten, proyek pengembangan sistem informasi dan pengadaan barangnya menjadi modus untuk korupsi. Beberapa proyek hanya jalan setengah, bahkan seperempat, dan tidak dikerjakan lagi, tetapi laporan keuangan sudah tuntas. Pelaksana proyek tak jauh dari keluarga birokrat dan pengurus partai.

Pembangunan sistem atau perangkat lunak memang mengandalkan kemampuan pikiran. Proyek semacam ini boleh dibilang “tidak berwujud” apabila inspektur pengawasan tak jeli saat audit anggaran. Akibatnya, kasus seperti ini lolos dari perkara tidak korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika sebuah sistem informasi sudah terbangun, tidak mudah untuk membuat integrasi sistem menjadi lebih besar. Sebagai contoh, sebuah puskesmas sudah memiliki sistem informasi mulai dari pendaftaran, pemeriksaan dokter, pemeriksaan laboratorium, hingga pemberian obat.

Sistem tersebut akan mengetahui dengan mudah kekurangan obat, satu butir pun, karena seluruh data obat, baik penerimaan maupun pengeluaran, diketahui secara jelas. Akan tetapi, ketika sistem ini diintegrasikan dengan sistem dinas kesehatan kabupaten dan otomatis dengan gudang obat, tidak sedikit yang berusaha menghalang-halangi. Gudang obat seperti memiliki sistem sendiri sehingga sesuatu yang sebenarnya telah memudahkan karena mereka dengan mudah mengetahui stok obat di beberapa puskesmas di kabupaten, tetapi ternyata integrasi itu tidak bisa dilakukan.

Memilih perangkat lunak juga menjadi lahan yang mudah untuk melakukan korupsi. Tidak adanya standar pembelian perangkat lunak menjadikan pemilihan pengembang perangkat lunak sebagai modus untuk korupsi. Pemilihan pengembang dilakukan sembarangan dan hasilnya juga kadang tidak bisa diimplementasikan, tetapi yang penting proyek sudah dilaksanakan.

Di samping itu, banyak proyek teknologi informasi yang drop-dropan, tetapi ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan di bawah. Akibatnya, barang dan sistem menumpuk tak terpakai di daerah.

Kasus sejenis pasti lebih banyak. Pemahaman terhadap kebutuhan teknologi informasi dan digitalisasi tidak sama baik antardaerah ataupun antarpelaksana di lapangan. Fasilitas digital hanyalah alat bantu yang memudahkan. Ujungnya, tetap manusia yang menentukan penggunaan alat itu.

Dari berbagai pengalaman melihat proyek teknologi informasi di daerah, yang sangat menentukan adalah visi pemimpin, bukan soal anggaran dan sumber daya manusia pelaksana. Pemimpin yang memahami fungsi teknologi digital akan membuat kerja efisien. (ANDREAS MARYOTO)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Juni 2016, di halaman 17 dengan judul “Cerita dari Bawah”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB