Indonesia Kian Dilirik Produsen Ponsel

- Editor

Sabtu, 6 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia dengan populasi lebih dari 200 juta jiwa merupakan pasar telepon seluler yang kian dilirik produsen dalam negeri dan luar negeri. Jalur konvensional melalui jaringan penjual ditambah jalur dalam jaringan atau daring yang kian tumbuh menjadi sinyal positif bahwa ponsel masih menjadi komoditas yang masih diminati.

Perusahaan penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi, PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia), bahkan menggunakan strategi khusus untuk membidik pasar Indonesia. Kemarin, Huawei yang memantapkan diri sebagai produsen ponsel pintar dengan harga terjangkau meluncurkan ponsel pintar bertema batik.

Huawei Chief Operation Officer South Pacific Region of Consumer Business Group Henri Shu dalam temu media, Jumat (5/6), di Jakarta, menyatakan, strategi itu berdasarkan riset pasar pengguna ponsel pintar di Indonesia. Hasilnya, lebih dari 60 persen responden menggunakan ponsel pintar dengan harga kurang dari Rp 1,5 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami yakin seri ponsel yang dijual seharga Rp 799.000 per unit akan laku keras. Sejak pertengahan Mei, kami berhasil menjual 10.000 unit. Kami berharap, permintaan terus naik,” ujar Henri.

7af8bdc6475a4ce995fd74394521609fDia menambahkan, hingga dua tahun mendatang, Huawei Indonesia menargetkan bisa mencapai pertumbuhan penjualan 20 persen untuk pasar ponsel harga terjangkau atau kelas menengah bawah. Pendapatan dari keseluruhan kategori ponsel diharapkan naik 10 persen.

“Pada akhir 2014, kami berhasil menjual 75 juta ponsel pintar. Pada triwulan I-2015, ponsel pintar kami berhasil menjadi nomor satu di Tiongkok. Kami yakin Huawei juga akan mampu menjadi ponsel unggulan di Indonesia,” ujarnya.

Menurut CEO Huawei Consumer Business Group Richard Yu, Indonesia menjadi pasar prioritas setelah negara asal Huawei, yakni Tiongkok. Berdasarkan hasil survei Gfk, ponsel Huawei menguasai 13,6 persen pasar Tiongkok.

Laporan pada akhir 2014 menyebutkan, kelompok bisnis konsumen menyumbang 26 persen dari pendapatan perusahaan dari total keseluruhan 46 miliar dollar AS.

“Kami cukup percaya diri setelah sukses menguasai pasar Tiongkok hanya dalam waktu tiga tahun,” kata Yu.

Beberapa langkah sudah dilakukan Huawei, seperti mendongkrak aspek distribusi dan penjualan untuk membuat merek tersebut kian dikenal. Terkait produksi, Huawei juga menggandeng PT Panggung Electric Citrabuana untuk merakit ponsel yang khusus diedarkan di Tanah Air dalam 1-2 bulan mendatang.

Melampaui
Chief Marketing Officer Evercoss Ricky Tanudibrata menjelaskan, populasi ponsel pintar di dalam negeri tahun ini diperkirakan melampaui ponsel berfitur dasar. Diperkirakan, pada akhir tahun, ada sekitar 54 persen ponsel pintar. Adapun ponsel berfitur dasar diperkirakan sekitar 46 persen dari total ponsel yang beredar di Indonesia.

Ponsel pintar adalah ponsel yang memiliki fitur lebih luas. Selain itu, ponsel seperti ini membutuhkan koneksi internet untuk menikmati layanan yang ditawarkan.

“Salah satu prioritas adalah mendorong migrasi dari pengguna ponsel dengan fitur dasar ke pengguna ponsel pintar,” kata Ricky. (MED/ELD)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2015, di halaman 19 dengan judul “Indonesia Kian Dilirik Produsen Ponsel”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB