Hambatan Penelitian Diatasi

- Editor

Kamis, 4 Desember 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Untuk memastikan penerapan ataupun komersialisasi hasil riset di perguruan tinggi dan lembaga penelitian terwujud, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi berjanji mengatasi berbagai kendala. Penerapan hasil penelitian merupakan salah satu agenda utama dari penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.


Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir di Jakarta, Rabu (3/12), mengatakan, pembentukan struktur kementerian itu sudah selesai. Ada tujuh eselon satu, yakni sekretaris jenderal dan inspektorat jenderal. Khusus urusan teknis dibagi dalam lima direktorat jenderal (ditjen). Untuk menangani pendidikan tinggi dibentuk Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Ada juga Ditjen Kelembagaan dan Ditjen Pengembangan Sumber Daya. Terkait riset ada Ditjen Penguatan Riset serta Ditjen Penguatan Inovasi untuk membuat hasil riset bisa diterapkan dan dikomersialkan. Harapannya, hasil penelitian bisa dimanfaatkan dunia usaha dan masyarakat.
Hapuskan kendala

”Sekarang ini, kami sedang fokus melihat kendala-kendala yang dihadapi periset di perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Jika persoalannya ada di kebijakan atau aturan, nanti segera diperbaiki. Pokoknya kami akan memangkas regulasi yang menghambat hasil riset bisa dinikmati masyarakat,” kata Nasir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut dia, ada kendala terkait dengan penjualan hasil riset yang dananya berasal dari pemerintah. Jika hasilnya dikembalikan kepada pemerintah, tidak ada insentif bagi peneliti. Aturan itu membuat peneliti tidak tertarik pada penelitian yang bisa menghasilkan produk berguna bagi dunia usaha dan masyarakat.

Direktur Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia Wiku Adisasmito mengatakan, produktivitas riset di perguruan tinggi dan lembaga riset bisa meningkat. Apalagi, perguruan tinggi merupakan mesin penghasil inovasi serta memiliki sumber daya dosen dan mahasiswa. Meski demikian, diperlukan koordinasi, seperti dengan Kementerian Perindustrian, agar riset dapat dimanfaatkan industri.  (ELN)

Sumber: Kompas, 4 Desember 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB