Flora Spesies Baru dari Yapen Papua

- Editor

Senin, 27 April 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Spesies flora baru, Begonia yapenensis dari Papua, tercatat dalam European Journal of Taxonomy. Seperti namanya, tumbuhan itu berasal dari Pulau Yapen yang terletak antara dua pulau, Papua dan Biak.  Charlie D Heatubun, salah satu penulis di jurnal itu, Rabu (22/4), menyatakan, Begonia yapenensis yang berasal dari keluarga Begoniaceae terkenal sebagai tanaman hias.

”Suku Begoniaceae yang herbaceous atau tumbuhan lunak rentan pada perubahan kelembaban sehingga bisa jadi indikator perubahan ekosistem hutan dan perubahan iklim global,” kata peneliti di Fakultas Kehutanan dan Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Negeri Papua, Manokwari, Papua Barat, itu. B yapenensis ialah jenis tumbuhan langka karena penyebarannya hanya di lokasi Desa Ambaidiru, di sekitar hutan cagar alam Yapen di Yapen, Papua. Namun, tanaman itu terancam karena rencana pembangunan jalan lintas utara-selatan Yapen yang melintasi cagar alam. (ICH)MHughesFW
————————————————–
Calon Obat Hepatitis B Menjanjikan

Ilmuwan dari Melbourne’s Walter and Eliza Hall Institute di Australia bekerja sama dengan TetraLogic Pharmaceuticals, Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan obat kombinasi berpotensi mengobati hepatitis B.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemodelan pada uji pra-klinik menunjukkan obat itu berhasil menghilangkan 100 persen infeksi hepatitis B. Hasil riset awal itu dipublikasikan pada jurnal Proceedings of The National Academy of Sciences. Marc Pellegrini, Greg Ebert, dan ilmuwan lain dari Walter and Eliza Hall Institute memakai hasil riset mereka tentang perilaku infeksi virus hepatitis B sebagai basis riset obat hepatitis B. Mereka juga memakai birinapant, obat kanker buatan TetraLogic sebagai obat kombinasi. Menurut Pellegrini, Senin (20/4), birinapant bisa menghancurkan sel hati terinfeksi virus hepatitis B dan membiarkan sel normal tak rusak. ”Saat birinapant dikombinasikan dengan obat antiviral entecavir, pembersihan sel yang terinfeksi dua kali lebih cepat dibandingkan jika hanya diberikan birinapant,” kata Pellegrini.
(SCIENCEDAILY/ADH)
————————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 April 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB