Ekonomi Kreatif Makin Strategis

- Editor

Selasa, 11 Agustus 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Posisi sektor ekonomi kreatif akan semakin penting bagi masa depan perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif menjadi penting dan strategis karena tulang punggung perekonomian yang selama ini menjadi andalan tidak bisa diandalkan secara berkelanjutan.

Krisis global pada 2008-2009 merupakan akhir dari ekonomi berbasis komoditas. Sementara pendekatan industrialisasi dengan membangun sumber daya dari hulu sampai hilir sudah tidak memadai lagi.

“Ekonomi kreatif adalah kekuatan baru ekonomi yang tumbuh di Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan mencapai pembangunan berkelanjutan,” kata Mari Elka Pangestu pada pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tidak Tetap Bidang Ekonomi Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pidato ilmiah berjudul “Globalisasi, Kekuatan Ekonomi Baru dan Pembangunan Berkelanjutan: Implikasi terhadap Indonesia”, Mari menyatakan, ekonomi kreatif akan berkembang dan berperan strategis karena daya saing suatu negara tidak lagi diukur dari biaya produksi, seperti upah tenaga kerja yang murah dan keberadaan bahan baku, tetapi juga sektor lain, seperti logistik yang efisien.

_0654390478Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan memupuk sumber daya saing. Saat ini, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang berbasis sumber daya alam ataupun industri padat karya. Namun, itu belum cukup. Yang sangat penting untuk ditingkatkan adalah sumber daya manusia, teknologi, dan kreativitas. “Sumber daya yang utama adalah manusia yang harus ditingkatkan dengan pendidikan dan pemberian keterampilan,” kata Mari.

Mari mengatakan, pendekatan ekonomi terbaru tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dan modal, tetapi juga kreativitas. Dengan demikian, pendekatan berbasis teknologi informasi dan pengetahuan bergeser menjadi berbasis kreativitas dan inovasi. Melalui ekonomi kreatif, pemilik ide kreatif dapat memperoleh manfaat ekonomi.

Di Indonesia, ekonomi kreatif sudah berkembang. Keanekaragaman budaya dan sosial menjadi unsur penting tumbuhnya ekonomi kreatif. Artinya, banyak kreativitas orang Indonesia yang bersumber pada kearifan budaya yang diwarisi secara turun-temurun. Misalnya, kerajinan dari bambu, batik, dan tenun. “Batik sudah diakui dunia sebagai kekayaan Indonesia,” kata Mari.

Mari menegaskan, ekonomi kreatif telah berperan signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pada 2014, estimasi Badan Pusat Statistik menyebutkan, 15 subsektor ekonomi kreatif menyumbang 7,1 persen atau Rp 716,7 triliun dari produk domestik bruto. Terdapat 5,5 juta usaha kreatif atau 10,6 persen dari total usaha yang sebagian besar merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah. Ekonomi kreatif pun menyerap 12,3 juta orang dari 114,6 juta angkatan kerja.

Agar ekonomi kreatif semakin berkembang, kata Mari, pelaku kreatif mesti dilindungi ide hak intelektualnya. Jaminan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang layak akan menjadi stimulus munculnya ide-ide baru. Dukungan pembiayaan juga dibutuhkan. Ketika pembiayaan dari perbankan masih sulit dijangkau pelaku ekonomi kreatif, pemerintah mesti membantu, misalnya menggalang dana hibah, modal ventura, atau insentif pajak.

Mari berharap potensi besar bangsa Indonesia untuk bersaing di kancah global melalui industri kreatif dapat diwujudkan. Pembentukan Badan Ekonomi Kreatif dapat mewujudkan rencana pemerintah mendorong tumbuhnya industri kreatif. Komitmen politis yang konsisten dari pemerintah sangat dibutuhkan bagi berkembangnya industri kreatif. “Korea Selatan butuh sekitar 20 tahun hingga industri kreatifnya jadi seperti sekarang. Kita punya orang-orang kreatif. Tinggal bagaimana mengembangkannya,” kata Mari. (NAD)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Agustus 2015, di halaman 1 dengan judul “Ekonomi Kreatif Makin Strategis”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum
Kukuhkan Guru Besar Terbanyak Sepanjang Sejarah Unsri Berdiri, Rektor Kukuhkan 24 Guru Besar
Kisah Dian Ramatillah, Raih Gelar Profesor di Usia 36 Tahun
Unnes Kukuhkan 10 Profesor Sekaligus Hari Ini, Berikut Daftarnya
Rekor Baru, Ibnu Sina Jadi Profesor Hukum dari UMJ di Usia 33
Universitas Brawijaya Malang Kukuhkan 2 Profesor, 1 Orang Guru Besar Termuda
Langka! Pasangan Suami-Istri Dikukuhkan Bersamaan sebagai Guru Besar
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:46 WIB

UII Tambah Jumlah Profesor Bidang Ilmu Hukum

Jumat, 15 September 2023 - 21:14 WIB

Kukuhkan Guru Besar Terbanyak Sepanjang Sejarah Unsri Berdiri, Rektor Kukuhkan 24 Guru Besar

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:55 WIB

Kisah Dian Ramatillah, Raih Gelar Profesor di Usia 36 Tahun

Kamis, 10 Agustus 2023 - 08:58 WIB

Unnes Kukuhkan 10 Profesor Sekaligus Hari Ini, Berikut Daftarnya

Selasa, 27 Juni 2023 - 10:36 WIB

Rekor Baru, Ibnu Sina Jadi Profesor Hukum dari UMJ di Usia 33

Senin, 26 Juni 2023 - 08:29 WIB

Universitas Brawijaya Malang Kukuhkan 2 Profesor, 1 Orang Guru Besar Termuda

Senin, 26 Juni 2023 - 08:20 WIB

Langka! Pasangan Suami-Istri Dikukuhkan Bersamaan sebagai Guru Besar

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB