Duduk dan Tidur Berlebih Picu Kematian Dini

- Editor

Senin, 14 Desember 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peneliti mendapati, menghabiskan sebagian besar waktu dengan duduk dan tidur bisa memicu kematian sedini akibat terlalu banyak merokok dan minum minuman beralkohol. Itu berdasarkan studi “45 and Up” oleh The Sax Institute, melibatkan lebih dari 230.000 partisipan usia 45 tahun atau lebih di Australia.

Peneliti menghitung kegiatan tak sehat tiap partisipan, termasuk merokok, konsumsi minuman beralkohol dan makanan tak sehat, kurang gerak, dan terlalu banyak tidur (lebih dari 9 jam per malam). Sekitar 30 persen partisipan punya 2 atau 3 kebiasaan tak sehat, hampir 16.000 orang meninggal setelah 6 tahun. Peneliti menemukan, orang yang tak beraktivitas fisik 1,6 kali lebih mungkin cepat meninggal dibanding mereka yang aktif. Pemimpin riset Melody Ding, Selasa (8/12), menyatakan, “Aktivitas fisik harus diperhatikan.”(LIVESCIENCE/JOG)
——————-
Rekayasa DNA untuk Sterilisasi Nyamuk Malaria

Metode baru rekayasa genetika, yang dikenal sebagai gene drive, memberikan peluang baru mengatasi malaria. Metode gene drive pertama kali digagas ahli genetika Austin Burt dari Imperial College London pada 2003. Namun, lebih dari satu dekade gagasan itu berhenti di tahap teori. Hingga baru-baru ini ditemukan alat pemotong molekul disebut CRISPR/Cas9. Dengan CRISPR-Cas9, tim peneliti dari sejumlah universitas terkemuka di Eropa membelah dan menyusun ulang molekul DNA nyamuk betina Anopheles gambiae sehingga mandul. Sifat mandul bisa diwariskan. Anopheles gambiae jadi vektor utama pembawa parasit malaria di Afrika. Dengan modifikasi induk nyamuk Anopheles gambiae jadi mandul dan menyebarkannya, populasi nyamuk itu bisa turun drastis agar tak menularkan malaria. Hal itu dilaporkan di jurnal Nature Biotechnology edisi 7 Desember 2015. (NATURE/AIK)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Desember 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:11 WIB

Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Berita Terbaru