Catatan Iptek; Melawan Kanker

- Editor

Rabu, 21 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika jumlah penduduk dunia mencapai lebih dari 7 miliar jiwa sekarang—diprediksi lebih dari 9 miliar jiwa tahun 2050—dan dengan angka harapan hidup naik hampir dua kali lipatnya, bukan hanya kesejahteraan yang menebar. Ada penyakit-penyakit non-infeksi dan degeneratif yang menyertai. Maka, keberhasilan memperbaiki nutrisi harus dilengkapi upaya mengalahkan berbagai penyakit ini.

Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membunuh 8,2 juta orang pada tahun 2012. Tanpa inovasi pengobatan, jumlah penderita yang meninggal akan terus bertambah mengingat kasus kanker baru akan meningkat 70 persen dua dekade mendatang.

Lima kanker utama pada pria adalah kanker paru, prostat, kolorektum, lambung, dan hati. Pada perempuan, lima kanker utama meliputi kanker payudara, kolorektum, paru, serviks, dan lambung. Meski 30 persen kematian akibat kanker dipicu gaya hidup—dengan konsumsi makanan berkadar serat rendah, rokok, alkohol, dan jarang berolahraga—sehingga perubahan gaya hidup dapat menurunkan prevalensi kanker secara signifikan, kemanjuran obat anti kanker tetap menjadi tumpuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, Bayer Pharma AG sebagai salah satu industri farmasi papan atas turut mengembangkan obat anti kanker ini. ”Dengan biaya riset lebih dari 3 miliar euro setiap tahunnya, Bayer memfokuskan diri pada pengembangan produk baru yang bisa menjawab masalah kesehatan masyarakat,” kata Dr Marijn Dekkers, Ketua Dewan Manajemen Bayer AG, pada acara temu media internasional, awal Desember 2014, di Wuppertal-Aprath dan Leverkusen, Jerman.

Kemajuan riset obat
Pada hari kedua, lokakarya tentang kemajuan riset obat dan onkologi menjadi topik yang diminati peserta. Bekerja sama dengan berbagai lembaga riset kanker, riset obat anti kanker berfokus pada tiga hal: stem cells atau sel punca, terapi target, dan imunoterapi.

Semua itu menjadi alternatif metode pengobatan kemoterapi sistemik yang ditakuti pasien, karena masuk melalui pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Tidak hanya membasmi sel kanker, kemoterapi juga menghancurkan sel-sel yang sehat. Belum lagi berbagai efek samping, seperti gangguan pada organ tubuh, nyeri, mual, dan rambut rontok.

Disebut terapi target, metode pengobatan kanker generasi baru mampu mengenali sel-sel kanker sebagai target. Dengan demikian, efikasi obat meningkat dan efek samping berkurang. Dalam kerja sama dengan Broad Institute di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, terapi target bekerja menghambat enzim dan reseptor faktor pemicu pertumbuhan sehingga menghentikan proses pembelahan dan pertumbuhan sel kanker.

Metode imunoterapi dikembangkan Bayer bekerja sama dengan Pusat Riset Kanker Jerman (DKFZ). Seperti imunisasi, imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan kanker. Riset imunoterapi bisa menggunakan ekstrak bakteri yang dilemahkan, menguatkan anti bodi monoklonal yang menandai sel kanker agar bisa dihabisi sistem kekebalan, serta memodifikasi respons biologis dengan memicu interferon atau interleukin 2 yang mempercepat kenaikan tingkat kekebalan.

Adapun metode sel punca—bekerja sama dengan OncoMed Pharmaceuticals—dikembangkan dengan mempelajari sel-sel tumor yang paling resisten terhadap kemoterapi dan diduga berperan besar pada metastase dan kekambuhan sel kanker, menguncinya, dan akhirnya mematikannya.

”Jangan menyerah,” kata Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris 1940-1945, 1951-1955. Begitu pun kita melawan kanker.

Oleh: Agnes Aristiarini

Sumber: Kompas, 21 Januari 2015

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB