Beras Analog untuk Kemandirian Pangan

- Editor

Rabu, 25 Juni 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beras analog dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras dan tepung terigu. Hal itu bisa menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Demikian mengemuka dalam orasi pengukuhan Prof Dr Ir Slamet Budijanto sebagai Guru Besar tetap Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Sabtu (21/6), di Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Beras analog adalah produk dari berbagai tepung sumber karbohidrat lokal bukan beras dan terigu, yang dibuat dengan teknologi hot extrusion, sehingga diperoleh butiran mirip beras dan dapat ditanak seperti beras. ”Karakteristik seperti beras menjadi faktor penting untuk mendukung sosialisasi beras analog ke masyarakat karena tidak mengubah kebiasaan makan ”rakyat Indonesia,” kata Slamet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia satu dari tujuh negara dengan kekayaan biodiversitas terbesar di dunia. Aneka tanaman sumber karbohidrat seperti padi, jagung, singkong, ubi jalar, kentang, garut, sagu, dan pisang, tumbuh dengan baik. Namun, upaya penganekaragaman pangan pokok yang dicanangkan pemerintah sejak 1974 kurang berhasil karena ketergantungan masyarakat terhadap beras.

beras analogSelain untuk keanekaragaman pangan, beras analog bisa berfungsi sebagai makanan penunjang kesehatan. Saat ini dikembangkan beras analog yang dapat mencegah diabetes. Campuran tepung memiliki indeks glikemik rendah seperti sorgum dan kacang-kacangan. Selain itu formulasi beras analog dapat menurunkan kolesterol, serta bersifat kemopreventif terutama pada kanker usus besar, dari tepung ubi jalar.

Jadi, kata Slamet, pemerintah perlu mendukung pengembangan beras analog, mulai benih tanaman, pengolahan, hingga pengembangan rencana bisnis dan kajian strategi komersialisasi.

Nutrigenomik
Guru besar lain yang dikukuhkan adalah Prof Dr Ir Evy Damayanthi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB. Dalam orasi, Evy mengemukakan konsep nutrigenomik yang memberikan pemahaman interaksi pangan dan genotipe dapat berpengaruh terhadap fenotipe.

Dengan demikian, bisa diketahui mekanisme kerja komponen fungsional dalam pangan untuk mencegah penyakit dan memperbaiki kesehatan.

Evy meneliti bekatul dan mendapatkan alfa orizanol dari minyak bekatul padi bersifat antioksidan. Zat ini mampu menurunkan kadar kolesterol, dan mengurangi ukuran kista di payudara. (ATK)

Sumber: Kompas, 23 Juni 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB