Batasi Konsumsi Minuman Berenergi

- Editor

Rabu, 30 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konsumsi minuman hipertonik yang dimodifikasi jadi minuman berenergi perlu dibatasi, tak boleh diminum tiap hari. Sebab, konsumsi berlebihan memicu penyakit kronis, seperti gagal ginjal, hipertensi, dan diabetes melitus.

“Konsumsi minuman berenergi bukan keharusan dan tak disarankan,” kata Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Grace Tumbelaka dalam diskusi bertema “Kenali Manfaat 7 Ion untuk Aktivitas Sehari-hari”, Selasa (29/3), di Jakarta.

Minuman berenergi ialah minuman hipertonik ditambah zat tertentu. Minuman hipertonik mengandung kadar glukosa tinggi, 10 persen. Konsentrasi substansi tinggi membuat minuman itu kerap jadi penambah energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masyarakat umumnya menganggap minuman berenergi bisa menambah stamina tubuh. Padahal, itu memicu berbagai penyakit kronis karena zat tambahannya memberatkan kerja ginjal, terutama kafein. Kini, sebagian besar minuman berenergi mengandung kafein tinggi sehingga bisa meningkatkan tekanan darah dan jantung berdegup kencang. Minuman itu juga mengandung taurin yang sulit dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal.

Konsumsi minuman berenergi setelah atau sebelum berolah raga tidak disarankan. Sebab, beberapa jenis minuman tak cocok menggantikan energi di tubuh. Misalnya, terlalu banyak kandungan kafein daripada glukosa. Tubuh lebih butuh glukosa untuk mengganti energi, bukan kafein. Sebab, kafein lebih pada unsur stimulan yang merangsang sistem hormonal tubuh untuk meningkatkan metabolisme.

Menurut dokter spesialis gizi klinik Elvina Karyadi, minuman berenergi bukan untuk rehidrasi karena kadar glukosa tinggi memperlambat pengosongan lambung. Karena itu, konsumsi tiap hari tak diperbolehkan.

Konsumsi minuman berenergi harus mempertimbangkan, antara lain, aktivitas sehari-hari dan riwayat penyakit. Jika harus mengonsumsi minuman berenergi, batasi jumlah dan frekuensi konsumsinya. Kebutuhan cairan tubuh sekitar 2.600 mililiter per hari, antara lain untuk melancarkan aliran darah, membuang racun dan sisa makanan, membantu sistem pernapasan dan sistem pencernaan, serta melancarkan proses metabolisme tubuh. (C05)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Maret 2016, di halaman 14 dengan judul “Batasi Konsumsi Minuman Berenergi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB