Batan Kukuhkan 3 Profesor Riset

- Editor

Jumat, 14 Juni 2013

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batan Miliki 50 Profesor Riset

Majelis Pengukuhan Profesor Riset mengukuhkan tiga Profesor Riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Yaitu, Zubaidah Irawati pada bidang ilmu pangan dan gizi, June Mellawati bidang kimia lingkungan, dan Muhayatun, bidang ilmu-ilmu kimia lainnya. Dengan dikukuhkannya tiga profesor riset tersebut, maka Batan memiliki 50 profesor riset.

“Namun dari 50 profesor riset tersebut, 22 orang di antaranya telah pensiun, dan yang masih aktif 28 orang, dan empat di antaranya perempuan. Sedangkan peneliti Batan kurang lebih 427 orang,” ungkap Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnuborto, Kamis (13/6), di gedung Pusat Aplikasi Teknologi Iradiasi Radioisotop (PATIR) Batan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pengukuhannya Professor Riset, Zubaidah Irawati membawakan orasi berjudul ‘Iradiasi Pangan untuk Pengawetan dan Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional. Sementara June Mellawati berjudul ‘Pertimbangan Ekologi Dalam Studi Tapak PLTN di Indonesia, dan Muhayatun berjudul ‘Teknik Analisis Nuklir Dalam Peningkatan Kemampuan Identifikasi Sumber Pencemar Udara di Indonesia’.

Menurut Zubaidah, teknologi radiasi untuk pengawetan pada pangan dapat memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Kegiatan pengamanan tidak hanya ditujukan untuk membuat pangan awet, tetapi juga untuk mencegah terbentuknya racun akibat cemaran mikroba pathogen yang berasal dari lingkungan.

“Teknologi nuklir diperlukan untuk pasca panen yang tepat, agar pangan hasil pertanian diharapkan dapat diterima masyarakat dalam keadaan utuh, bersih, bergizi, aman, menarik dan parktis penyajiannya,” paparnya.

Ia mengaku banyak pihak yang anti-nuklir. Namun, pengembangan teknologi iradiasi pangan, terus dikaji masyarakat ilmuwan. “Aplikasi iptek nuklir pada pangan dapat dijadikan basis teknologi pengawetan yang handal, karena mampu menciptakan nilai pangan yang tinggi, sehingga sangat bermanfaat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional seutuhnya.,” tandasnya.

Menurutnya, pangan olahan siap saji berbasis resep tradisional, produk budaya bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan, karena memiliki keunggulan dan dapat meningkatkan ekonomi daerah.

“Pangan olahan siap saji etnik Indonesia iradiasi yang aman dan cocok dikonsumsi oleh pasien imunitas rendah, diyakini akan menciptakan dimensi baru dalam perkembangan teknologi pengawetan dan keamanan pangan olahan di Indonesia,” katanya. (tety)

Editor — Fenty Wardhany-Tety Polmasari —
Sumber; HARIAN TERBIT, Kamis, 13 Juni 2013 20:05 WIB

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB
Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 1 April 2024 - 11:07 WIB

Baru 24 Tahun, Maya Nabila Sudah Raih Gelar Doktor dari ITB

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 3 Januari 2024 - 17:34 WIB

Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB