Bandara di Kalsel Diperluas, Akan Jadi Penghubung

- Editor

Selasa, 19 Mei 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan dimulainya pembangunan Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (18/5). Bandara yang ada saat ini akan diperluas kapasitasnya agar dapat melayani 10 juta penumpang per tahun.

Saat ini Bandara Syamsudin Noor berkapasitas 1,3 juta penumpang per tahun. Namun, penumpang yang melalui bandara itu sudah melebihi kapasitas, yakni 3,6 juta orang pada 2014.

Perluasan bandara tersebut diperkirakan menghabiskan dana Rp 2,3 triliun dan ditargetkan rampung pada 2017. Terminal penumpang yang semula hanya seluas 6.641 meter persegi, akan diperluas menjadi 125.000 meter persegi. Luas apron yang semula 51.072 meter persegi, akan diperluas hingga 106.972 meter persegi, sehingga mampu menampung 18 pesawat Boeing 737. Landasan pacu pesawat akan diperpanjang hingga 3.000 meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pembangunan ini yang terbesar dibandingkan dengan bandara-bandara lain,” kata Kalla.

Kalla berharap, Bandara Syamsudin Noor bisa menjadi bandara penghubung bagi wilayah Kalimantan.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan, pembangunan Bandara Syamsudin Noor sudah disiapkan sejak 2011. Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin menyatakan, pengembangan bandara ini sangat dinantikan Kalsel yang memiliki 11 kabupaten dan 2 kota, serta berpenduduk 4 juta jiwa.

Pelabuhan
Pembangunan Pelabuhan Sorong, Papua Barat, yang akan digarap PT Pelindo II (Persero), hingga kini belum diajukan izinnya. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit menyatakan, hingga kini pihaknya belum menerima surat permohonan izin. “Menurut rencana pembangunannya dimulai awal tahun depan,” kata Bobby.

Pembangunan pelabuhan tersebut diprediksi menelan biaya Rp 3,5 triliun. Pelabuhan Sorong akan menjadi bagian dari lima pelabuhan utama tol laut yang merupakan program utama pemerintah. “Empat pelabuhan lainnya adalah Belawan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan Pelabuhan Bitung, untuk melengkapi lima pelabuhan utama dalam konsep tol laut,” kata Bobby. (WHY/JUM/ARN)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Mei 2015, di halaman 18 dengan judul “Bandara di Kalsel Diperluas, Akan Jadi Penghubung”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB