Angkat Minat Baca dengan Buku Elektronik

- Editor

Sabtu, 18 Juni 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Upaya peningkatan minat baca masyarakat yang terkait dengan distribusi buku bisa diatasi dengan pengadaan buku elektronik. Buku ini bisa diunduh melalui beberapa platform atau aplikasi telepon pintar.

Peran media sosial juga sangat besar untuk mendongkrak tingkat literasi masyarakat Indonesia. Artinya, teknologi sangat membantu perluasan minat baca buku secara mendalam.

Buku elektronik ?bisa menjadi solusi meski saat ini belum masif. Direktur Kelompok Penerbitan Kompas Gramedia Wandi T Brata mengatakan, saat ini nilai bisnis buku elektronik hanya 1 persen ketimbang buku yang tercetak. Akan tetapi, perkembangan di masa yang akan datang bisa lebih baik. “Hingga saat ini ada 12.000 buku elektronik yang sudah terjual, itu masih sangat kecil, 1 persen dari yang printed,” kata Wandi, Jumat (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski penjualan buku elektronik masih kecil, Direktur Eksekutif Penerbit Noura Books Tutuk Pangestuningsih optimistis buku elektronik lambat laun diminati seiring masifnya budaya layar. “Kami (penerbit di Grup Mizan) selalu membuat versi elektroniknya ketika satu buku terbit. Sudah ada pasarnya meski belum terlalu besar. Buku elektronik pas untuk anak-anak muda zaman sekarang,” ujarnya.

Tutuk menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 2.000 buku dari Grup Mizan yang bisa diunduh. Khusus untuk Noura Books, terdapat 254 judul yang bisa diunduh di Google Play.

Penerbit Gramedia Pustaka Utama juga selalu menyediakan buku versi elektronik setiap kali terbit buku baru. Dalam sepekan, GPU rata-rata menerbitkan 30 judul buku atau 1.500 per tahun, dengan tiras minimum 3.000 eksemplar per judul.

Saban bulan GPU rata-rata mengunggah 700-an judul buku yang dijual melalui Scoop. “GPU ada kontrak eksklusif dengan Scoop. Jumlahnya cukup lumayan karena pasarnya sudah ada. Buku-buku fiksi paling diminati. Misalnya, data Januari 2016, ada 723 judul buku elektronik GPU yang terjual di Scoop,” kata Humas GPU Dionisius Wisnu.

Tak sekadar buku
Menurut Tutuk, literasi sebetulnya tidak dipahami sekadar membaca dan menulis buku, tapi lebih jauh lagi, yakni memahami secara mendalam segala hal yang ada di sekitar kita. Buku menjadi satu hal yang sangat penting, tetapi buku kini tak hanya yang tercetak dan pengetahuan bisa didapat dari mana saja. (IVV)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Juni 2016, di halaman 12 dengan judul “Angkat Minat Baca dengan Buku Elektronik”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB