Anak Miskin Didorong Jadi Doktor

- Editor

Kamis, 12 November 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelajar dari keluarga miskin didorong terus mengenyam pendidikan tinggi hingga sarjana strata 2 dan strata 3. Mereka bisa meneruskan pendidikan hingga program doktoral dengan beasiswa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Hal itu disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, Selasa (10/11), seusai menyerahkan beasiswa Bidikmisi dan beasiswa Afirmasi 2015 di Gedung Samanta Krida Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Kemiskinan di Indonesia harus dipupus dengan pendidikan.

“Di sinilah pemerintah hadir dengan beasiswa Bidikmisi,” kata Nasir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program baru
Nasir menjelaskan, Kemristek dan Dikti memiliki program baru yang merupakan akselerasi dari program pendidikan sarjana strata 1. Kemristek dan Dikti mulai tahun 2016 menjaring pelajar berprestasi dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,7 di semester 7 untuk bisa langsung mendaftar masuk S-2 dengan program beasiswa.

Jika pendidikan sarjana diselesaikan pada semester 8, mahasiswa tersebut sudah langsung bisa masuk S-2 semester 2. Berikutnya, setelah selesai belajar S-2 (selama 2 tahun), dengan nilai IPK bagus, mahasiswa tersebut langsung bisa mendaftar masuk program beasiswa S-3.

“Biasanya pendidikan S-1-S-3 normalnya ditempuh dalam 10 tahun. Tetapi, dengan program akselerasi ini, pendidikan hingga S-3 bisa ditempuh dalam 6-7 tahun,” kata Nasir.

Adapun program afirmasi, menurut Nasir, dikerjakan secara serius oleh pemerintah karena pemerintah ingin memeratakan pendidikan di Indonesia. “Wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh akan digarap serius,” kata Nasir.

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Muhammad Bisri mengatakan, UB menerima mahasiswa dengan beasiswa Bidikmisi dengan jumlah terus naik dari tahun ke tahun. Tahun 2010, jumlah mahasiswa Bidikmisi UB sebanyak 500 orang. Tahun ini, ada 980 orang yang diterima.

“Dilihat dari pengalaman selama ini, mahasiswa kurang mampu secara ekonomi juga membanggakan dalam hal prestasi,” kata Bisri. (DIA)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 November 2015, di halaman 12 dengan judul “Anak Miskin Didorong Jadi Doktor”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya
Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri
PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen
7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya
Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK
Red Walet Majukan Aeromodelling dan Dunia Kedirgantaraan Indonesia
Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu
Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 21 Februari 2024 - 07:30 WIB

Metode Sainte Lague, Cara Hitung Kursi Pileg Pemilu 2024 dan Ilustrasinya

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:23 WIB

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:17 WIB

PT INKA Fokus pada Kereta Api Teknologi Smart Green, Mesin Bertenaga Air Hidrogen

Rabu, 7 Februari 2024 - 14:09 WIB

7 Sesar Aktif di Jawa Barat: Nama, Lokasi, dan Sejarah Kegempaannya

Rabu, 7 Februari 2024 - 13:56 WIB

Anak Non SMA Jangan Kecil Hati, Ini 7 Jalur Masuk UGM Khusus Lulusan SMK

Minggu, 24 Desember 2023 - 15:27 WIB

Penerima Nobel Fisika sepanjang waktu

Selasa, 21 November 2023 - 07:52 WIB

Madura di Mata Guru Besar UTM Profesor Khoirul Rosyadi, Perubahan Sosial Lunturkan Kebudayaan Taretan Dibi’

Senin, 13 November 2023 - 13:59 WIB

Meneladani Prof. Dr. Bambang Hariyadi, Guru Besar UTM, Asal Pamekasan, dalam Memperjuangkan Pendidikan

Berita Terbaru

US-POLITICS-TRUMP

Berita

Jack Ma Ditendang dari Perusahaannya Sendiri

Rabu, 7 Feb 2024 - 14:23 WIB