Air dari Pegunungan Cycloop Kritis

- Editor

Selasa, 22 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Debit air di Pegunungan Cycloop di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, kian menurun drastis. Data Perusahaan Daerah Air Minum Jayapura, jumlah debit air hanya 500 liter per detik saat musim kemarau, sedangkan debit maksimal bisa 895 liter per detik pada musim hujan.

Saat ini, delapan dari sembilan sumber air di Cycloop tidak berfungsi lagi. “Salah satu persoalannya karena lahan kritis di Cagar Alam Cycloop,” kata juru bicara World Wildlife Fund (WWF) Indonesia Program Papua, Andhiani M Kumalasari, di Sentani, Senin (21/3).

Cycloop ditetapkan sebagai cagar alam tahun 1987. Lahan seluas 22.500 hektar itu sumber air warga di Sentani dan Kota Jayapura. Kini, 391 hektar masuk kategori kritis, sedangkan 448,32 hektar sangat kritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akibat kerusakan tutupan hutan itu, selain mengurangi debit air secara drastis, juga menimbulkan banjir besar di sungai. Saat ini, 8 dari 30 penangkap air dari sungai (intake) milik PDAM tidak dapat dioperasionalkan.

“Intake rusak diterjang banjir saat hujan deras. Pohon penahan air berkurang,” ujar Kepala PDAM Jayapura Abdul Petonengan.

Senin kemarin, sejumlah bangunan intake di kawasan Pos Tujuh Sentani tak lagi berfungsi.

air terjun Siklop SentaniYesaya Eluay, warga yang menjaga sejumlah bangunan intake di kaki Gunung Cycloop, mengatakan, banyak penebangan dan perambahan hutan. “Para penebang bermukim di sekitar kaki Gunung Cycloop. Biasanya menebang hutan untuk membuka ladang,” katanya.

Akibat kerusakan hutan, kualitas air dari pegunungan Cycloop juga menurun. “Saat terjadi hujan deras, air yang ditampung intake keruh. Beberapa tahun lalu kondisi air tetap jernih walaupun hujan,” ujarnya.

Ia berharap para pemangku kepentingan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura menyiapkan solusi melestarikan cagar alam. Sumber air Cycloop vital bagi semua pihak.

Menurut Andhiani, WWF bersama Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah menyiapkan program Lestari, upaya kolaborasi bersama instansi, perguruan tinggi, swasta, dan aparat keamanan untuk pengelolaan kawasan CA Cycloop dan daerah penyangganya mulai 2016.

“Kegiatan di Cycloop meliputi perlindungan dan pengamanan, pendidikan dan penelitian, pembinaan dan pengelolaan daerah penyangga, pengembangan sarana dan prasaran penunjang, serta pemanfaatan dan pemberdayaan,” ujar Andhiani. (FLO)
——————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Maret 2016, di halaman 14 dengan judul “Air dari Pegunungan Cycloop Kritis”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 19 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB